Rektor Unkhair Rakor Bersama 14 Pimpinan Perguruan Tinggi Mitra PAIR Sulawesi

  • Whatsapp

TERNATE,HR — Rektor Universitas Khairun (Unkhair) Prof. Dr. Abdullah W. Jabid, SE., MM, bersama Kepala LPPM Unkhair Prof. Dr. Sundari, S.Pd., M.Pd, diundang khusus bersama 14 pimpinan perguruan tinggi mitra Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR) Sulawesi, Rabu (19/11/2025).

Undangan dari Leader Project PAIR Sulawesi Rektor Universitas Hasanudin (Unhas) Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc, itu dalam rangka rapat koordinasi 15 perguruan tinggi mitra PAIR Sulawesi di ruang 801 gedung Rektorat Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang juga selaku tuan rumah Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025.

Bacaan Lainnya

PAIR atau Kemitraan Riset Indonesia-Australia adalah program riset untuk kebijakan yang didanai oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek), LPDP, dan Pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT).

PAIR berlokasi di seluruh provinsi di Sulawesi dan bertema “Perubahan Iklim dan Masyarakat Pesisir”.

“PAIR adalah inisiatif Australia-Indonesia Centre (AIC) dan Universitas Hasanuddin adalah salah satu pendiri AIC dan institusi yang ditunjuk oleh pemerintah Indonesia untuk mengkoordinasikan pendanaan Indonesia,” tulis surat undangan Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc.

Rektor Unhas ini pun menyampaikan rasa terima kasih atas kerja sama dan dukungan institusi perguruan tinggi mitra untuk kesuksesan bersama dalam PAIR Sulawesi.

“Saat ini, terdapat 14 proyek riset yang berjalan di tiga bidang. Pertama, ekonomi sirkuler, solusi untuk industri rumput laut, kedua transisi energi nol bersih (net zero) untuk fasilitas layanan kesehatan, dan ketiga krisis iklim dan kesehatan,” ucap Prof. Dr. Ir. Jamaluddin.

Pada rakor tersebut, Prof. Dr. Abdullah W. Jabid, SE., MM, memberikan saran dan masukan kepada PIC PAIR Sulawesi. Saran dan masukan pertama, yakni agar pada PAIR batch 2 nanti diharapkan partisipan dari luar Sulawesi mendapat presentase lebih banyak.

Kemudian yang kedua, perlu adanya keterlibatan stakeholder dan lokasi penelitian diperluas jika sudah dibentuk konsorsium seperti yang disampaikan Rektor Unhas.

Selanjutnya yang ketiga, bahwa kelengkapan dokumen dimohon dapat diberikan pada institusi partisipan di luar Sulawesi sebagai data dukung kinerja riset.

“Unkhair siap untuk empat project dari tiga tema utama PAIR,” cetus Prof. Abdullah.

Lebih lanjut, Kepala LPPM Unkhair Prof. Dr. Sundari, S.Pd., M.Pd, yang ikut join melalui zoom jiga menambahkan bahwa untuk batch 1 tahun 2024 peneliti dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unkhair lolos sebagai penerima join riset PAIR Sulawesi sebanyak 1 orang atas nama Dr. Princes Charles.

Prof. Sundari mengatakan, pada tahun 2024 ada sebanyak 22 usulan dari pengusul PAIR dan lolos verifikasi administrasi sebanyak 4 orang untuk dapat lanjut pada tahap wawancara, hingga hasil finalnya tersisa 1 orang peneliti yang lolos.

Ia berharap, pembukaan join riset kolaborasi PAIR Sulawesi ini peneliti Unkhair ada yang lolos pada setiap tema agar dapat menjadi pioneer PAIR Sulawesi di spot Maluku Utara.

“Kami juga berharap agar ke depan LPPM Unkhair dapat memetik best practice dan menjadi lebih baik lagi dalam membangun sinergi kolaborasi riset, tidak hanya pada skala nasional namun juga manajemen kolaborasi dan networking riset pada skala internasional dan manajemen riset konsorsium yang efektif dan berdampak,” tutup Prof. Sundari.

Perlu diketahui, 15 pimpinan perguruan tinggi mitra PAIR yang ikuti rapat koordinasi ini di antaranya, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Tadulako, Universitas Halu Oleo, Universitas Sulawesi Barat, Universitas Pattimura, Universitas Khairun, Universitas Mulawarman, dan Institut Teknologi Kalimantan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *