TOBELO, HR — Bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Utara, Muchlis Tapi Tapi dan Tony Laos (MTT-TL) menyampaikan gambaran garis besar visi dan misi mereka usai mendaftar di KPU Halmahera Utara, Rabu (28/08/2024).
Dalam keterangan Pers ke sejumlah wartawan, Baka calon bupati Halmahera Utara, Muchlis Tapi Tapi menyampaikan pasangan dengan mengusung tagline ” Manis” ini mempunyai Visi dan Misi menciptakan Halmahera Utara yang lebih damai sejahtera.
Muchlis dari aspek sosial budaya, pihaknya akan melakukan penataan struktur masyarakat secara tertib, sebab pengamatannya selama ini bahwa pertumbuhan masyarakat Halmahera Utara secara sosiologis seolah tidak bertuan karena itu perlu ada sejumlah regulasi yang akan siapkan dalam rangka melakukan penertiban-penertiban terhadap relasi sosial di masyarakat Halmahera Utara, ” misalnya yang paling konkrit yang pertama adalah kami akan melanjutkan bahwa anak-anak siswa tidak bisa berkeliaran pada jam sekolah mulai anak-anak siswa SMA, SMP dan SD tidak bisa berkeliaran sampai jam 12 malam, kami akan membuat Satgas dalam rangka melakukan pengawasan terhadap pertumbuhan psikologi anak Halmahera Utara,” katanya.
Terkait dengan infrastruktur, tambahnya, pihaknya akan menyelesaikan sejumlah jalan, jembatan yang bisa mengkoneksitas antar wilayah antar desa antar Kabupaten bisa berjalan dengan baik, ” Saya sebagai wakil bupati 2 periode dan selama 7 tahun, memahami betul kondisi yang ada di Halmahera Utara,” ujarnya.
Kemudian dari aspek pendidikan, Bapaslon Manis ini akan membuat lembaga pendidikan di Halmahera Utara berkarakter unggul berkualitas, baik itu di sekolah-sekolah Negeri maupun di sekolah-sekolah swasta lainnya apa itu GMIH, Muhammadiyah, Al Khairat kami berharap dengan sekolah unggulan yang berkualitas ” Apa yang kami lakukan nanti Insyaallah anak-anak Halmahera Utara ke depan bisa bersaing secara nasional karena kualitas mereka terdidik dan terpelihara di daerah kita sendiri,” jelasnya.
Sementara untuk problem penataan birokrasi, Muchlis mengaku sangat sadar betul, sebab selama ini, manajerial pemerintahan kita lemah pengawasan proses birokrasi, masih kekurangan dan kelemahan, ” Ke depan, kami akan perbaiki karena saya tahu persis manajer pemerintahan selama menjadi wakil bupati 2 periode,” ujarnya.
Lebih lanjut Muchlis mengatakan terkait dengan banyaknya isu-isu dalam tata kelola keuangan daerah, menurutnya, problemnya adalah anggaran transfer dari pemerintah pusat, yang sebelumnya setiap tahun mencapai Rp 500 miliar lebih sebelum Covid tetapi sekarang ini turun hampir Rp 300 miliar lebih karena dari aspek beranggaran sudah tidak memungkinkan dalam pembiayaan proses birokrasi, ” Karena itu ke depan dalam rangka melakukan penertiban semua ini kami akan berusaha berdua dengan wakil bupati Tony Laos untuk melobi pemerintah pusat agar DAU kembali normal seperti awal, ” pungkasnya (man).