PULAU MOROTAI,HR—–Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pulau Morotai kini telah memiliki alat terapi kesehatan Hiperbarik Oksigen Terapi (HBOT), bahkan satu satunya yang ada di RS di Maluku Utara dan segera dioperasikan.
Direktur RSUD, dr. Novindra A.J Humbas, menjelaskan bahwa terapi oksigen hiperbarik adalah salah satu metode pengobatan dilakukan dengan cara memberikan oksigen murni di dalam ruangan khusus bertekanan udara tinggi untuk dihirup pasien, kemudian dapat meningkatkan tekanan udara hingga tiga kali tekanan atmosfir.
“Setelah pasien berada dalam hiperbarik chamber akan terjadi peningkatan tekanan udara didalamnya menyebabkan paru paru pasien menyerap oksigen lebih banyak dari biasanya, sehingga dapat membantu menyembuhkan penyakit,” ungkap, dr Novindra A.J Humbas, Rabu (17/3/2021).

Dia mengatakan, sekarang tenaga tehnis atau petugas yang telah ditunjuk untuk mengoperasikan hiperbarik Chamber sementara dilatih, oleh instruktur dokter ahli spesialis kelautan yakni dr. H. Adi Riyono, SpKL yang merupakan Ketua Perdokla (Persatuan Dokter Kelautan).
“Jumlah peserta yang dilatih sebanyak 12 orang dari tenaga medis. Mereka terdiri dari 2 dokter, 2 tenaga teknis, 1 admission, 4 perawat, 3 bidan dan 2 orang dari komunitas Dive Morotai,” katanya.
dr. Tonny sapaannya, menambahkan bahwa pelatihan ini dijadwalkan selama 5 hari, dari tanggal 15 sampai 19 Maret 2021, disponsori oleh rekanan yang mengadakan alat hiperbarik, yakni Poli Medical dan Rajawali Nusindo.
“Alat terapi hiperbarik ini adalah satu satunya yang ada di Maluku Utara dan hanya dimiliki RSUD Pulau Morotai. Sehingga nantinya, hiperbarik ini dijadikan alat terapi unggulan di RSUD Pulau Morotai sesuai dengan instruksi Bupati, Benny Laos dan Wakil Bupati, Asrun Padoma,” ucapnya.

dr Tonny menegaskan, dengan hadirnya alat Hiperbarik Oksigen Terapi, tentunya sangat menunjang sektor pariwisata Bahari di Pulau Morotai. Terutama bagi para wisatawan yang melakukan diving dan surfing akan merasa aman dan nyaman berwisata di Pulau Morotai.
“Karena Pulau Morotai memiliki puluhan spot wisata bawah laut. Ada Mitita Poin para penyelam dapat memberi makan ikan hiu dari dekat, Wawama Poin para penyelam dapat menikmati museum perang dunia II bawah laut, kemudian Dodola Poin, Galo-Galo Poin dan masih banyak lagi,” lontar Direktur RSUD.
“Seluruh spot wisata bahari Morotai baik Bawak laut dan gelombang tuk surfing tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan nusantara maupun manca negara, terlebih keamanan dan kesehatan mereka akan terjamin karena Morotai telah memiliki alat Hiperbarik Chamber,” pungkas dr Novindra A.J Humbas.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Pulau Morotai, dr Giscard Kroons, menambahkan bahwa RSUD Morotai wajib memiliki Hiperbarik Chamber, karena Morotai telah ditetapkan Pemerintah Pusat sebagai Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN) dan masuk dalam 10 daerah Bali baru di Indonesia. Selain itu, Morotai juga telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
“Dengan beberapa status yang disematkan bagi Pulau Morotai tentunya menambah nilai jual sektor pariwisata, apalagi para wisatawan tahu bahwa Morotai telah miliki Hiperbarik Chamber maka lebih meyakinkan mereka untuk datang berwisata di Pulau Morotai,” tuturnya.
Ia utarakan, Hiperbarik Oksigen Terapi (HBOT) fungsinya selain terapi baku penderita dekompresi, bisa juga digunakan bagi terapi lainnya, seperti: terapi kulit, kecantikan, kebugaran, penyembuhan luka dan masih banyak lagi.
“Untuk itu, saya berharap kepada seluruh peserta yang telah dipercayakan mengikuti pelatihan agar seriusi dan memahami seluruh materi pelatihan. Baik teori dan praktiknya yang diberikan instruktur, agar setelahnya alat terapi ini dapat dioperasikan sebagaimana mestinya,” pinta Kadis Kesehatan, dr Giscard Kroons.(red).






















