TOBELO, HR— Seorang pria paruh baya di kabupaten Halmahera Utara ditemukan tewas gantung diri. Korban nekat mengakhiri diri karena diduga tak kuat dengan sakit yang dideritanya.
Korban adalah SP (51) warga desa Wari Ino Kecamatan Tobelo. Korban pertama kali ditemukan tewas tergantung dengan seutas tali di kamar mandi/WC oleh salah seorang saksi.
Kasi Humas Polres Halmahera Utara, Iptu Kolombus Guduru menuturkan saat pertama kali ditemukan salah seorang saksi, yang diminta tolong oleh isteri korban untuk melihat korban di kamar mandi/WC, ” Setelah saksi pertama mendorong pintu wc saksi melihat kaki korban dan lari memberi tahukan kepada istri korban bawah korban sudah tidak sadarkan diri (smaput) di dalam kamar mandi/WC,” jelas Iptu Kolombus Goduru, Senin (04/07/2022).
Menurut Kolombus, isteri korban
menjelaskan bahwa setelah mendengar pemberitahuan dari saksi pertama langsung bergegas lari ke TKP dan melihat korban tergantung di dalam WC dengan se utas tali yang terlilit di leher korban dan kaki tidak menyentuh lantai. ” Pertama kali melihat korban tergantung, istrinya langsung berteriak minta tolong. Teriakan itu kemudian membuat para tetangganya berdatangan melakukan pertolongan,” jelasnya.
Selanjutnya warga masuk kedalam WC dan menolong korban dengan melakukan pelepasan se utas tali yang terlilit di leher korban dan membawa korban keluar dari WC, pertolongan pertama yang dilakukan dengan memompa dada, dan memberikan napas buatan ke korban sebanyk 5 kali tapi tidak berhasil.” ucapnya.
Kolombus menambahkan mereka kemudian membawa korban masuk dalam rumah dan pihak keluarga memanggil salah satu mantri untuk memeriksa korban, ” Setelah di periksa oleh pak mantri kemudian pak mantri menyampaikan kepada keluarga bahwa korban sudah meninggal dunia,” ujarnya.
Selain memeriksa jenazah korban, lanjut Kolombus, sejumlah saksi juga turut diperiksa terkait peristiwa ini. Dari keterangan saksi, diketahui korban selama ini menderita sakit
Berbagai upaya pengobatan bahkan telah dilakukan. Namun sakit yang diderita korban tak kunjung sembuh sehingga memilih nekat gantung diri. “Dari keterangan para saksi, kami menduga korban depresi karena tidak kuat menahan sakitnya. Keluarga menolak jasadnya diautopsi, sehingga mereka membuat surat pernyataan,” pungkasnya (man)