TERNATE, HR—–Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate sudah menyampaikan keluhan pedagang di pasar rempah – rempah terkait relokasi pedagang dari areal Kota Baru. Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) tetap berkeinginan untuk merelokasi 127 pedagang ke pasar Sabi – Sabi.
Ketua Komisi II DPRD Kota Ternate, Mubin A Wahid kepada sejumlah wartawan mengatakan, pedagang yang menempati pasar rempah – rempah di Kota Baru sebanyak 127 pedagang, selama ini Pemkot ingin mengembalikan pasar pada fungsinya.
“Pasar Sabi – Sabi diperuntukan untuk pakaian, pasar rempah – rempah diperuntukan untuk rempah – rempah. Tapi beberapa tahun fungsi pasar ini kan terlihat acak, sehingga pasar dikembalikan fungsinya sesuai apa yang menjadi keinginan Pemkot,” ungkapnya, Senin (7/3/2022).
Menurutnya, Disperindag sudah menyampaikan surat ke pedagang yang menempati area pasar rempah – rempah pada tanggal 1 – 9 Maret, namun warga keberatan untuk dikosongkan, kemudian pedagang keberatan untuk direlokasi dan dipindahkan ke tempat lain dengan alasan tempat itu merupakan mata pencaharian mereka, dan mau dekat bulan puasa.
“Ini alasan klasik, mau dipindahkan tapi dengan alasan yang sama itu juga. Tapi DPRD tetap menampung dan menyampaikan masalah ini ke Pemkot terkait kondisi objektif yang dihadapi warga dan disampaikan ke DPRD,” terangnya.
Mubin mengakui, DPRD turun ke pasar dan disana didalamnya pedagang hanya menempati beberapa los, sisanya itu kosong.
“Kami turun ke pasar dan pasar rempah – rempah didalamnya ditempati beberapa los, dan sebagian los kosong. Selanjutnya areal parkir yang diperuntukan sekarang diisi semua pedagang, serta kita lihat tempat tersebut tidak layak,” akunya.
Tak hanya itu, Mubin menyatakan, pihaknya sudah menyampaikan keinginan pedagang ke Disperindag, tapi Pemkot tetap menata para pedagang.
“Kami ke Disperindag menyampaikan keinginan pedagang, ternyata Pemkot tetap menata. Kami sudah sampaikan semua, mereka tetap konsisten dengan surat yang mereka layangkan. Solusinya Pemkot akan direlokasi, karena rata – rata mereka pedagang Sabi – Sabi, justru mereka beralasan sebelum bulan puasa dipindahkan agar pasar Sabi – Sabi untuk pedagang pakaian yang ditempati dan warga akan mengetahui itu,” ungkapnya.
Mubin menambahkan, ada 100 los di pasar Sabi – Sabi sudah disiapkan untuk para pedagang yang akan direlokasi.
“DPRD mencari solusi agar penataan pasar tetap jalan, dan pedagang tidak dirugikan da tetap beraktivitas,” pungkasnya.(nty)