TOBELO, HR — Salah satu Warga Pelita kecamatan Galela Utara menyerahkan 1 pucuk Senjata Standar Non Organik Jenis Revolver kepada Kapten Arh Sumardiono, Danki Satgas Yonarhanud 3/YBY di Desa Pelita Kecamatan Galela Utara. Selasa (01/08/2023).
Dansatgas Letkol Arh Achmad Yani, S.E., M.Han. saat di konfirmasi melalui telepon menyampaikan bahwa senjata yang diserahkan itu merupakan hasil pendekatan kepada masyarakat sejak awal bertugas, dimana anggota pos melaksanakan kegiatan dengan tiga metode pembinaan teritorial baik Komsos, Bintahwil maupun Bakti TNI di desa binaan masing-masing.
“Dalam melaksanakan kegiatan teritorial di masyarakat saya berpesan kepada seluruh anggota karena di Maluku Utara ini pernah terjadi konflik horizontal diduga masih ada warga menyimpan senjata api, oleh karena itu anggota agar menyampaikan kepada masyarakat saat kegiatan supaya tidak menyimpan senjata api lagi dan menyerahkan kepada satgas karena kita semua cinta damai” Tutur Dansatgas Letkol Arh Achmad Yani, S.E., M.Han. Kamis (03/08/2023).
Sementara itu, Kapten Arh Sumardiono, Danki SSK III Salimuli menjelaskan bahwa pada saat mendapat undangan dan menghadiri acara ibadah tutup tahun natal di desa Pelita kecamatan Galela Utara, ia bertemu dengan salah satu jemaat gereja Pelita bernama Heskiel dan melaksanakan komunikasi terkait adat istiadat setempat dan bagaimana desa Pelita terbentuk.
Heskiel kemudian menceritakan bahwa desa Pelita terbentuk setelah ada kerusuhan dan menjadi tempat untuk mengungsi warga yang terkena dampak kerusuhan dari beberapa wilayah, ” banyak korban dan pelaku kerusuhan yang masih menyimpan Senjata organik untuk berjaga-jaga apabila suatu saat nanti moment buruk yang dulu terulang kembali.” katanya.
Untuk mengenal lebih dekat dengan Heskiel dan warga lainya, Kapten Arh Sumardiono mempunyai inisiatif setiap hari Sabtu melaksanakan anjangsana di Desa. Pelita melaksanakan kegiatan yang sifatnya bersama masyarakat, baik karya bhakti, memancing dan olahraga sehingga meningkatkan hubungan emosional antara masyarakat dengan Satgas, sampai-sampai Kapten Arh Sumardiono sudah di anggap sebagai anak sendiri dan akhirnya Heskiel bercerita bahwa dulu bapaknya pernah memiliki senjata api yang digunakan untuk jaga-jaga pada saat kerusuhan, selanjutnya Kapten Arh Sumardiono menyarankan kepada Heskiel untuk menyerahkan kepada Satgas agar tidak ada kecemasan dan bisa bermasyarakat dengan baik.
Selain itu, jelas Kapten Arh Sumardiono bahwa Satgas juga melakukan pendampingan dan mengajarkan berbagai upaya peningkatan UMKM desa Pelita dengan pemanfaatan buah aren menjadi kolang kaling dan inovasi air bersih sehingga masyarakat lebih dekat dengan Satgas, ” Jadi saat berada di rumah, Heskiel sangat senang dan bangga atas upaya yang dilaksanakan satgas di desa Pelita sehingga Heskiel dengan sukarela memberikan senjata warisan orang tuanya berupa Pistol revolver jenis magnum buatan Amerika pada Selasa (1/8/2023) lalu,” jelasnya.
Hingga saat ini, senjata, munisi dan bahan peledak yang diserahkan warga kepada satgas Pamrahwan Maluku Utara Yonarhanud 3/Yby sebanyak 127 pucuk dengan rincian senjata rakitan 116 pucuk, senjata organik/standar 11 Pucuk, Munisi Campuran 588 Butir serta bahan peledak 33 buah yang terdiri dari Granat 26 Buah, Ranjau 7 Buah dan 1 buah magazen (man).