TERNATE, HR—Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Ternate menegaskan tidak ada intervensi, jatah dan titip menitip serta politik balas budi terhadap seleksi terbuka pengisian jabatan kepala sekolah.
“Siapa pun dia tidak ada urusan jatah – jatah, semua murni hasil seleksi. Kalau tidak memenuhi syarat dan memenuhi kompetensi sebagaimana diatur dalam edaran panitia seleksi (Pansel) tidak bisa dipaksakan,” tegas Kepala BKPSDM Kota Ternate, Samin Marsaoly, Senin (28/3/2022).
Samin mengakui, banyak sekali yang tidak memenuhi syarat tapi digugurkan, kemudian besok diawali dengan pelaksana menulis makalah di Dinas Pendidikan Kota Ternate.
Lanjut Samin, BKPSDM menjamin tidak ada titip menitip, sejauh ini tidak ada yang mengintervensi masuk.
“Kita konsisten dengan syarat dan ketentuan sebagaimana di dalam pengumuman pansel, banyak kepsek yang bukan sarjana pendidikan digugurkan,” ujarnya.
Dikatakannya, salah satu syarat umum kan harus ada diklat manajemen kepala sekolah ditandai nomor unik kepala sekolah (NUKS), diklat penguatan kepsek atau diklat kompetensi lain yang berhubungan tugas pelajaran dia, atau guru penggerak.
“Yang lulus 29 orang yang sudah diumumkan oleh pansel, sehingga pansel bekerja secara independen dan profesional untuk menilai,” terangnya.
Meski begitu, tambah Samin, setiap tahapan di pantau dan dituntut untuk bekerja secara profesional, tidak ada itu jatah – menjatah.
“Kami buat seleksi agar menghindari titip menitip, karena memang nilai indeks pendidikan rendah dengan harapan dibuat seleksi dengan jalur ini, untuk meningkatkan daya saing dan kerja kompetensi kepsek,” pungkasnya, sembari mengatakan tim sukses tidak diberi ruang, pasalnya birokrasi tidak bisa adanya campur tangan politik.
“Kita hindari hal – hal tersebut, karena ini dalam rangka kompetensi,” tutup Samin.(nty)