Seorang Nelayan di Halmahera Utara Tewas Tersambar Petir Saat Melaut

  • Whatsapp

TOBELO, HR — Bayu Kamtohe, warga desa Tioua kecamatan Tobelo Selatan, tewas tersambar petir saat melaut, bersama lima rekan lainnya, Senin (01/07/2024).

Ke enam orang selamat namun ada yang dirawat di RSUD karena mengalami luka adalah, Riki Patiasina, Rio Hariyawan, Gerald Berhandus, Safa Patiasina, Piterson Budiman dan Leman Lumpung.

Peristiwa ini berawal saat hujan deras disertai suara gemuruh guntur. Riki Patiasina yang saat itu bersama korban dan 6 teman melaut menggunakan Pajeko (kapal Ikan) milik Jefry, sekira pukul 03.00 wit tiba-tiba mendengar suara petir yang keras dan mengenai korban, ” Saat itu saya berada di bagian kamar komando bersama Bayu Kantohe (Korban MD), sekitar pukul 05.00 Wit tiba – tiba terdengar suara menggelegar dan di sertai dengan cahaya petir yang sangat cepat kemudian menyambar di bagian atas kamar komando. Serentak kami yang berada di kamar komando kemudian terjatuh, dan ada juga saudara kami yang hampir tidak sadarkan diri.” Jelas Riki Patiasina. Senin (01/07/2024).

“Selang beberapa menit, saya kemudian sadar dan melihat saudara Bayu Kantohe tergeletak di samping saya. Sayapun kemudian mengecek taman-teman kami yang lain, namun yang tidak sadarkan diri hanya Bayu Kantohe.” sambungnya.

Atas kejadian tersebut, tambah Riki kemudian bersama pemilik Pajeko dan teman – teman memutuskan tidak melanjutkan untuk melaut dan berputar arah kembali ke Desa Tioua untuk melakukan pertolongan kepada korban, “sekitar pukul 05.30 Wit kami tiba dan kemudian mengevakuasi Korban ke RSU Tobelo bersama teman-teman kami yang masih mengalami trauma.” ujarnya.

Sedangkan teman korban lain, Leman Lumping mengatakan waktu kejadian ia berada di bagian belakang mesin, tiba – tiba terdengar bunyi suara yang keras di bagian atas kamar komando Kapal, ia pun sempat terjatuh dan mengalami shock. “Selanjutnya saya kemudian menuju ke Kamar Komando dan menemui Riki Pattiasina mengecek teman – teman kami yang lain, namun terlihat Bayu Kantohe terlihat tidak sadarkan diri. Saya bersama Riki dan pemilik Pajeko kemudian berputar arah guna mengevakuasi korban, sekitar pukul 05.30 Wit, kami tiba di Desa Tioua, saya kemudian menghubungi Pdt Wilson Takasaping untuk menyampaikan kejadian tersebut, lalu korban bersama beberapa teman kami di evakuasi di RSU Tobelo.” jelasnya.

Sementara itu, Kapolres Halmahera Utara AKBP Moh. Zulfikar Iskandar. SIK melalui Kasi Humas IPTU Deny Salaka membenarkan adanya peristiwa tersebut, dan personil Polsek Tobelo Selatan Bripka Lambertus Wattimena bersama Dinas BPBD Halmahera Utara mendatangi rumah korban sekaligus monitoring dan Pulbaket atas peristiwa kecelakaan yang menimpa Keluarga Korban.

” Untuk saat ini korban bersama 3  orang lainnya sementara mendapat penanganan medis di RSUD Tobelo.” ujarnya

Dia mengatakan peristiwa tersebut menurut keluarga murni Kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia akibat tersambar petir sehingga tidak dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

” Untuk saat ini, 3 korban yang masih di rawat di RSUD Tobelo dilakukan penanganan medis lebih lanjut.” tandasnya (man)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.