TERNATE, HR – Pemerintah Kota Ternate berencana membangun ruang belajar SMP Negeri 3 Kota Ternate di tahun ini. Pasalnya, dua ruang belajar tersebut sudah rusak dan tergenang air.
“Saya sudah ketemu kepala sekolah, dalam waktu dekat kita coba memperbaiki yang bisa kita perbaiki gunakan APBD-P 2023. Tapi paling tidak dua ruang belajar yang jadi permasalahan itu sudah bisa dipakai, karena mereka kekurangan ruang belajar. Sehingga kami ambil langkah, tadi saya sudah koordinasi dengan Dinas PUPR Ternate. Bahkan, mereka juga sudah melakukan penilaian, untuk nilai tidak besar,” jelas Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly, Rabu (2/8/2023) usai berkunjung ke SMP Negeri 3 Kota Ternate.
Katanya, ketika dikroscek di bidang sosial budaya Bappelitbangda ternyata di tahun 2024 ada usulan Dana Alokasi Khusu (DAK) perbaikan sarana pendukung lain termasuk dua ruang kelas itu.
“Saya juga menyempatkan diri untuk melihat langsung kondisi SMP Negeri 3 Kota Ternate yang beberapa minggu kemarin sempat kita melihat dua ruang belajar yang terendam air. Kondisi di lapangan memang demikian, sebab disitu kawasan rawa – rawa dibangun dulu, mungkin pada kawasan dibawahnya ada genangan air, menyebabkan hujan tinggi debit air naik dan air dia keluar disela – sela tehel,” ucapnya.
Menurutnya, SMP Negeri 3 Kota Ternate menjadi keterwakilan zona di daerah Ternate Selatan juga harus mendapat perhatian yang sama seperti dengan SMP Negeri 1 Kota Ternate yang berada di dalam kota dan SMP Negeri 2 Kota Ternate yang berada di Kecamatan Ternate Utara. Sehingga, zonasi SMPN 1, 2 dan 3 ini, keterwakilan sebaran anak – anak yang masuk sekolah disitu bisa menikmati sarana yang memadai.
“Kita coba hitung atau kita buat pengerasan atau apa yang airnya tidak tergenang. Sekolah dengan area yang begitu luas ini tinggal soal penatan, makanya saya bilang ini tantangan buat kepsek,” tandasnya.
Rizal mengakui, ia berencana mengalokasikan sebesar Rp l500 – Rp700 juta untuk memperbaiki hal – hal urgent di tahun ini juga, sebab ada penerimaan siswa baru. Yang mana di tahun sebelumnya jumlah siswa hanya 400 orang sekian, sekarang sudah meningkat mecapai 500 orang lebih. Itu artinya SMP Negeri 3 Kota Ternate butuh ruang belajar yang representatif.
Sambungnya, ini membuktikan komitmen Pemkot terhadap bagaimana memperbaiki beberapa sarana prasaran sekolah negeri swasta di lingkup Pemkot untuk peningkatan mutu kualitas pendidikan di kota Ternate.
“Aset yang ada di lapangan tidak ada penyerobotan, tetapi belum ada proteksi pada batasan mana aset yang dimiliki oleh SMPN 3,” cetusnya.
Tak hanya itu, SD Negeri 60 Kota Ternate kata Rizal, butuh perhatian ekstra, karena ini menjadi prioritas utama di DAK melalui aplikasi KRISNA.
“Saya sudah periksa kemarin, SDN 60 merupakan sekolah pertama yang mendapat DAK di tahun 2024 untuk tingkat SD,” bebernya.
Dia merincikan, ruang belajar ada yang rusak, begitu juga ruang belajar yang bisa digunakan plafonya ditakutkan ambruk.
“Saya gencar tahun depan fokus ke bidang pendidikan, karena kita tidak punya sumber daya alam yang sama dengan kabupaten kota lain, makanya kita harus siapkan sumber daya alam yang harus handal kedepan,” pungkasnya.(nty)