Tim Siber Bawaslu Gandeng Cyber Crime Polda Malut Awasi 20 Grup di Facebook

  • Whatsapp

TERNATE, HR – Tim Tugas Pengawasan Siber di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Maluku Utara bersama dengan Cyber Crime Polda Malut, Asosiasi Media Siber (AMSI) Malut, AJI Ternate, Mafindo Malut, dan PWI Malut, memantau sejumlah grup Facebook yang ramai dengan isu SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan), hoaks, serta ujaran kebencian.

Ini bertujuan mencegah penyebaran isu hoaks, ujaran kebencian, isu SARA, dan kampanye hitam yang kerap muncul dalam tahapan kampanye hingga hari pencoblosan.

Hasil pantauan Tim Tugas Pengawasan Siber, terdapat setidaknya 20 grup Facebook di Maluku Utara yang dipantau secara intensif karena dinilai rawan menjadi sumber atau tempat penyebaran informasi negatif berupa hoaks, SARA, ujaran kebencian, dan kampanye hitam.

Grup-grup tersebut antara lain:
1. SUARA WARGA TERNATE
2. DAD HIA TED SULA
3. MALUKU UTARA MEMILIH
4. TALIABU COMMUNITY
5. INFO HALSEL
6. MALUKU UTARA MEMILIH GUBERNUR, BUPATI & WALIKOTA 2024
7. HALMAHERA SELATAN
8. AKU CINTA MALUKU UTARA
9. SEPUTAR INFORMASI KEPULAUAN SULA
10. MALUKU UTARA MEMILIH 2024
11. INFO KOTA TERNATE TERKINI
12. INFO MALUKU UTARA TERKINI
13. INFO HALMAHERA BARAT
14. HALMAHERA BARAT
15. HALUT MEMILIH BUPATI & WAKIL BUPATI
16. HALMAHERA TENGAH
17. HALMAHERA-MALUKU UTARA
18. HALMAHERA TIMUR MEMILIH
19. HALTIM MEMILIH BUPATI
20. INFO PULAU MOROTAI TERKINI
21. NUANSA HALMAHERA TENGAH
22. NUANSA POLITIK HALTENG

Komisioner Bawaslu Maluku Utara, Ardian Naleng mengatakan, peningkatan pengawasan ini penting untuk memastikan masyarakat tidak mudah termakan isu-isu yang dapat memecah belah.

“Pilkada merupakan momen yang penting bagi masyarakat Maluku Utara. Kami harus memastikan proses ini berjalan bersih dari hoaks dan ujaran kebencian. Karena itu, kami fokus pada pengawasan grup-grup Facebook yang sering menjadi tempat perdebatan politik,” kata Ardian, Senin (11/11/ 2024).

Ardian menuturkan, tim mereka sudah berkoordinasi dengan pihak platform media sosial agar konten yang terbukti melanggar aturan dapat segera dihapus.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk ikut berpartisipasi dengan melaporkan unggahan-unggahan yang mencurigakan atau bernada provokatif.

“Masyarakat juga punya peran besar dalam menjaga ketertiban informasi. Dengan melaporkan konten yang tidak benar, kita bisa menciptakan suasana Pilkada yang lebih sehat,” tambah Ardian.

Sementara itu, Koordinator Tim Tugas Pengawasan Siber, Wendi Wambes, mengatakan bahwa pemantauan ini merupakan bagian dari strategi pencegahan dini.

Menurutnya, beberapa grup memang lebih rentan menjadi sarangan penyebaran kampanye hitam dan ujaran kebencian, terutama terkait isu SARA yang sangat sensitif.

“Kami menyadari ada pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan situasi Pilkada untuk menyebar hoaks dan kampanye hitam. Oleh karena itu, pengawasan ini kami perketat. Kami berharap masyarakat lebih bijak dalam menerima dan membagikan informasi,” ujar Wendi
Ia menyebutkan timnya melakukan sosialisasi kepada para admin grup untuk turut berperan aktif dalam memantau unggahan di platform mereka.

“Admin grup sebaiknya aktif menyaring konten dan menghapus unggahan yang provokatif. Ini juga untuk menjaga komunitas online tetap aman,” pungkas Wendi.

Dengan langkah-langkah pengawasan ini, Tim Tugas Siber Bawaslu Maluku Utara berharap masyarakat dapat menikmati Pilkada 2024 tanpa adanya gangguan informasi yang menyesatkan atau bernada provokatif.(nty)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.