TERNATE,HR- Sejumlah pedagang bawang, rica, tomat (Barito) dan pedagang pisang mendatangi kantor Wali Kota Ternate untuk melakukan aksi protes kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, dengan melarang dan memindahkan mereka ke tempat berjualan tepatnya di pasar Bahari Berkesan III.
Salah satu pedagang mengakui, kecewa kebijakan Pemkot yang tidak memiliki rasa kemanusian, dengan memindahkan pedagang yang terbilang sudah lama berdagang dilokasi itu.
“Torang so pilih pa ngoni, tapi torang pe kekurangan ngoni tara bisa lihat, jangan orang lain bisa lihat pa torang, tapi torang pe orang sandiri tara bisa,” kesalnya.
Ia mengatakan, dagangan mereka rusak lantaran tidak ada yang membeli, karena lokasi berjualan disiapkan petugas pasar jarang sekali pembeli masuk.
“Saya kesini datang sampaikan aspirasi teman-teman pedagang di pasar Barito, karena sudah enam hari jualannya tidak laku jadi rusak. Tidak ada yang datang belanja, itu hanya gedung tapi tidak ada pembeli,” ungkapnya.
Menurutnya, Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman sudah menyampaikan akan mencari tempat yang baru untuk pedagang berjualan. Meskipun, Wali Kota mengiyakan mereka berjualan sementara hingga tempat yang benar-benar tepat disiapkan.
“Jika belum dapat lagi tempat baru, maka kita bisa kembali lagi ke Wali Kota, begitu Wali Kota bilang ke kami,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Penataan dan Pengawasan Disperindag Kota Ternate, Suryawan Soleman mengatakan, ada penertiban sejumlah pedagang yang berjualan di tempat parkiran.
Suryawan menuturkan, ini sengaja dilakukan karena tempat parkir akan kembali difungsikan. Kata Ayah, ini sudah semestinya dipahami oleh pedagang, karena jauh sebelum penertiban dilakukan, Wali Kota dan petugas pasar juga sudah melakukan sosialisasi bahkan sudah disiapkan tempat untuk mereka berjualan.
“Masalahnya ini kan tempat parkir motor dan mobil, kalau mereka ngotot jualan disitu jadinya kendaraan tidak bisa diparkir, sehingga kami memindahkan pedagang ke tempat yang baru. Saya juga masih punya rasa kemanusiaan, tidak mungkin saya tidak kasih tempat berjualan,” ucapnya.
Dikatakannya, para pedagang ini, sengaja dipindahkan ke tempat yang baru, agar tidak ada kemacetan.
“Sesuai protapnya begitu, biar tempat parkir ada fungsinya. Dan tidak semraut lagi,” pungkasnya.
Tambah Suryawan, kebijakan ini sudah berulang kali disampaikan. Sehingga kalau sampai mereka tidak menerimanya, maka kami akan tetap menertibkan penataan lokasi berjualan tersebut.
“Kami juga ada ada orangtua, jadi tidak mungkin mama-mama ini torang tara lia, tapi ini kan torang tara bisa iko dorang pe mau, harus dorang juga iko pemerintah biar tertib dan tara semrawut,” pungkasnya.(nty)