TIDORE,HR- Memperingati Hari Ulan Tahun (HUT) Kementerian Kelautan dan Perikanan yang ke-22, Kelurahan Tomalou akhirnya ditetapkan sebagai pencanangan Kampung Nelayan Tomalou dari 5 daerah di Indonesia dari Presiden Joko Widodo melalui konferensi Pers secara virtual, Selasa (26/10/2021).
Pentingnya langkah dari strategi ini kedepan perlu untuk tindaklajuti untuk membangun program berkelanjutan berbasis pada pemberdayaan terhadap nelayan-nelayan Tomalou.
Kepala Kementerian dan Kelautan Cabang Maluku Utara Komarudin, ditemui mengatakan Malut Kelurahan Tomalau yang sudah ditetapkan sebagai kampung nelayan maju, penting kiranya meningkatkan kebijakan dan program yang layak sebagai kampung nelayan, terutama soal pemberdayaan yang ada dikampung nelayan tomalou tersebut.
’’Bukan hanya meningkatkan perikanan tangkap akan tetapi juga pada pemasaran dan pengolahan hasil perikanan yang spesifikasi usaha until dikembangkan ,’’tuturnya.
Berkaitan dengan sarana prasarana kampung nelayan, misalnya lautnya harus bersih maupun jalan-jalan Kawasan. Memang ini membutuhkan kerja sama dengan sektor-sektor lain, untuk bagaimana mempertankan sebagai kampung nelayan maju.
Ia menambahkan Kelurahan ini bisa dinobatkan sebagai sebagai pencangan kampung nelayan maju, perlu di awali dengan mengindentifikasi, menginventarisir potensi-potensi kampung nelayang tersebut, misalnya berapa jumlah ikan yang di produksi, kemudian pengembangan sektor pertanian, baru kemudian perrencanaan pengembanganya disektor kelautan dan perikanan.
“Kedepan Tomalou yang menjadi contoh sentra Perikanan di Malut tidak berhenti sampai disitu saja, namun kita kembangkan lebih jauh tentang pemberdayaan di masyarakat nelayan yang layak secara sarana dan prasarana,”ungkapnya.
Menurutnya, sebagai kelurahan di Kota Tidore Kepulauan yang merupakan Kampung nelayan pencanangan, tentunya kita juga melihat Kabupten lain punya potensi untuk meningkatkan kampung nelayan yang maju perlu didorong, sebab di Maluku Utara baru Tomalou.
Maka dari itu komitmen KKP kedepan kabupaten lain juga harus sama seperti tomalou, untuk dicanangkan sebagai kampung nelayan maju, agar tidak anggap terbelakang dalam sektor perikanan dan keluatan, tentu dengan indentifikasi dan kami tetap upayakan sebanyak mungkin, baik di maluku Utara maupun Indonesia secara umum.
Bahkan di tahun 2022 nanti, ada sekitar 10 kampung nelayan maju di seluruh Indonesia dan dari 10 tersebut, Maluku Utara juga masuk, nanti kita lihat apakah Maluku Utara juga masuk atau tidak, sesui dengan identifikasi yang nanti kedepan.
Terpisah, Kepala dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku Utara Abdullah Assagaf menjelaskan, sebenarnya kampung nelayan Tomalou ini sudah di usulkan ke kementerian Perikanan dan Kelautan, sesuai dengan program kementerian tersebut.
“Jadi kedepan Tomalou dengan ditetapkan sebagai kampung nelayan maju, maka nanti kelurahan Tomalou ini akan di jadikan sebagai sentra nelayan. Dimana fasilitas-fasilitas akan dipenuhi untuk membangun sarana dan prasarana kebutuhan oleh armada-armada di Tomalou. Misalnya dari bantuan kapal 60 yukit kapal dari KKP yang terbanyak ada di Tidore kepulauan sebanyak 26 yunit, dan Tomalou mendapatkan 14 yunit kapal nelayan tersebut. Logikanya ini sudah menjadi tradisi dari turun temurun, bahwa Tomalou sudah semenjak dahulu sudah dikenal dengan kampung nelayan,”jelasnya.
Kampung nelayan Tomalou bagian dari sentra tersebut akan dibangun, seperti pabrik es, tempat pelelangan ikan, atau pasar ikan. “Jadi masyarakat Tomalou tinggal berswadaya, dimana lokasi tersebut diberikan pelayanan, selanjutnya fasilitas akan dilakukan oleh pemerintah,”ucapnya.
Selain itu, dilakukan pemberdayaan seperti pelatihan, peningkatan SDM untuk para nelayan sekaligus ada sarana da prasarana untuk ibu nelayan, hal ini panting peningkatan pembuatan krupuk ikan, abon ikan. Untuk itu, kedepan kami akan digarap demi mendukung Tomalou yang ditetapkan sebagai kampung nelayan maju.
Namun dari semua program tersebut akan dilaksanakan pada tahun 2022,’’jadi berhubungan juga tomalau itu, di bulan Desember akan dilaksanakan festival kampung nelayan, maka nanti sisipkan juga dengan agenda pelatakan batu pertama pembangunan sentra nelayan tersebut lokasinya di RT 5 tomalaou,”paparnya.
Bahwasanya, yang penting dari semua itu, masyarakat bisa maju dan maju dan tumbuh untuk meningkatkan potensi ekonomi di sektor perikanan dan kelautan, dan berdampak masyarakat Tomalou tetap makmur.(red)