Usulan Perubahan Penimbunan Tailing di PT. NHM, Haji Robert Mendapat Apresiasi dari Pemda

  • Whatsapp

TOBELO, HR—- PT Nusa Halmahera Minerals (PT.NHM) mengusulkan perubahan penimbunan tailing dari kapasitas satu juta ton pada tahun 2019-2021, menjadi kapasitas dua juta ton. Hal itu untuk memastikan agar tidak terjadi penghentian operasional di pabrik pengolahan, dikarenakan area pembuangan slurry tailing di TSF WEX PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) bakal penuh pada Februari 2022.
Pada penampungan tailing Limba B3 PT NHM itu, bakal menggunakan teknologi pabrik Dry Stack Tail (DST) Plant untuk mencegah terhentinya operasional dipabrik pengolahan PT NHM. Hal itu berdasarkan aturan PP nomor 22 tahun 2021 bahwa penempatan limba B3 sumber spesifik khusus dapat ditempatkan penyimpanan sementara 365 hari, pembuangan DSTP, dan penimbunan permanen.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Halmahera Utara, Samud Taha mengatakan bahwa saat ini PT NHM telah mengusulkan perubahan penimbunan tailing atau limba B3, dari satu juta ton menjadi dua juta ton ke Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. ” Dalam pengusulan itu, PT NHM bakal menggunakan teknologi pabrik DST dengan kapasitas penampungan Limba B3 dua juta ton. Sebelumnya dokumen lingkungan bisa di buat di daerah tapi sekarang harus di pusat,” Kata Samud Taha usai mengikuti rapat bersama Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan PT.NHM secara virtual, Selasa (05/10/2021).
Menurut, Langka PT NHM ini, mendapat apresiasi dari Pemerintah daerah (Pemda) Halut, karena PT NHM dibawah kepemimpinan Presiden direktur Haji Romo Robert Nitiyudo Wacjo mampu menjamin tidak terjadi pencemaran lingkungan di lingkar tambang PT NHM,” Langka Hi Romo pemilik PT NHM dalam perubahan itu, patut diapresiasi, karena pabrik DST akan selesai terpasang pada Januari 2022, dan direncanakan mulai operasi pada Februari 2022, tentunya soal limba B3 di PT NHM suda dipastikan aman,” Bebernya.
Samud menjelaskan pabrik DST akan beroperasi dengan tahapan yakni pengumpanan dimana Slurry dimasukkan kedalam filter press sampai tekanan mencapai 10 menit, kemudian peremasan dimana padatan yang suda masuk filter press akan diproses dengan tekanan sehingga filtrate berpisah dengan tailing padat selama enam menit kemudian masuk ke pencucian, ” Jadi setelah tailing padat dipisahkan dari filtrate yang mengandung sianida maka tailing padat bakal dicuci terlebih dahulu untuk memastikan kandungan sianida didalamnya kurang dari 10 menit.” Jelasnya.
Selanjutnya kata Samud pada tahapan hembusan udara dimana setelah dicuci tailing padatan akan dikurangi kadar airnya, ditiupkan udara kedalam filter press sebulum dilepaskan ke Komveyor, setelah itu, tahapan pelepasan tailing atau limba B3, dimana tailiing yang suda kering dengan kadar air kurang 20 persen akan dilepaskan ke konveyor yang bergerak dibawah filter press, Conveyor itu akan membawa menuju Stockpile tailing kering selama 8 menit. Proses tahapan teknologi pabrik DST ini, memiliki keunggulan dan itu dioperasikan pada februari 2022,” Untuk proses pengolahan tailing atau limba di PT NHM tidak lagi diragukan, sebab PT MHM sudah merencanakan menggunakan pabrik teknologi DST untuk pengolahan tailing dengan kapasitas dua juta ton,” pungkasnya (man)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *