TERNATE, HR – Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman meresmikan pengoperasian kembali jembatan Sultan Djabir Syah yang dikerjakan oleh CV Dwi Putri Mandiri, Selasa (31/12/2024) di Kelurahan Makassar Timur.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Ternate, Rus’an M Nur Thaib dalam sambutannya mengatakan, rehabilitasi jembatan Sultan Djabir Syah oleh Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas PUPR pada tahun 2024 ini merupakan bagian dari upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Proyek ini bukan hanya memenuhi kebutuhan infrastruktur transportasi, tetapi juga menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Ternate dalam memajukan daerah.
Kata dia, sejak 2022 hingga 2024, Pemerintah Kota Ternate telah membangun dan merehabilitasi 16 unit jembatan di berbagai wilayah kota, termasuk kawasan Batang Dua, Hiri dan Moti (Bahim), dengan total panjang 151 meter.
Menurutnya, pembangunan jembatan Sultan Djabir Syah adalah salah satu proyek strategis daerah berdasarkan SK Wali Kota Nomor 208 Tahun 2024, dengan nilai kontrak sebesar Rp6.225.068.752 yang bersumber dari dana alokasi khusus tematik tahun 2024. Proyek ini dikerjakan selama 150 hari kalender oleh CV. Dwi Putri Mandiri, dengan rincian panjang jembatan 10,8 meter dan lebar 21,3 meter.
Dikatakannya, dengan selesainya pembangunan ini, jalur jalan yang menghubungkan kawasan Pandara Kananga dan terminal Pasar Rakyat kini dapat kembali beroperasi normal setelah penutupan selama kurang lebih 5 bulan.
Sementara, Wali Kota Ternate menyatakan, tuntutan awal dari upaya untuk memperbaiki jembatan ini adalah semata – mata untuk memberikan akses baik untuk kepentingan fungsional atas perjalanan konektivitas jalan baik dari arah bagian utara ke bagian selatan atau sebaliknya. Dan lebih lagi warga nelayan yang akses tambatan perahu berdekatan dengan jembatan ini.
“Kondisi awal jembatan tersebut beberapa waktu lalu memang sangat memprihatikan karena kondisi dibawa jembatan sudah banyak yang keropos, dan diusulkan pembangunan kembali atas jembatan yang sudah dibangun sejak berdirinya Pemkot Madya,” ucapnya.
Wali Kota menegaskan setelah diresmikan tidak ada lagi orang berjualan di jembatan mulai dari arah utara sampai selatan, kalau ada sampai yang berjualan yang memberi ruang adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Ini kosong, tidak ada tempat berjualan. Biar saja fungsi jembatan terlihat seperti ini, karena saya beberapa hari pemandangan cukup bagus,” tegas Tauhid.(nty)