WAnya Dikloning, Dr. Aras Tegaskan itu Penipuan

  • Whatsapp
. Muhammad Aras Prabowo

Jakarta, HR— Dr. Muhammad Aras Prabowo menegaskan adanya kasus penipuan yang mengatasnamakan dirinya melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp. Tindakan tidak bertanggungjawab tersebut dilaporkan berlangsung sejak dua hari terakhir dan telah mengganggu sejumlah kolega, teman, serta anggota grup yang berkaitan dengan Dr. Aras.

Menurut pengakuan beberapa korban, pelaku menggunakan akun WA palsu dengan memasang foto profil Dr. Aras serta menghubungi target melalui chat dan panggilan telepon. Modus yang digunakan beragam: menawarkan kerja sama bisnis, investasi dengan iming-iming keuntungan, hingga permintaan transfer sejumlah uang. Beberapa korban sempat menerima pesan dan panggilan yang tampak meyakinkan karena menampilkan foto dan nama yang serupa dengan Dr. Aras.

Dr. Aras menyatakan keprihatinannya atas maraknya aksi semacam ini. “Saya menegaskan bahwa itu bukan saya. Nama saya digunakan untuk tindakan tidak bertanggungjawab,” ujar Dr. Aras. Ia menambahkan, “Saya berharap agar teman-teman waspada dengan penipuan seperti ini; modus ini marak dilakukan di WA. Sekali lagi mohon untuk tidak digubris.”

Dalam rilis ini, Dr. Aras mengimbau seluruh pihak yang menerima pesan mencurigakan untuk tidak menanggapi, tidak mentransfer dana, dan tidak membagikan informasi pribadi. Untuk memudahkan proses penelusuran, korban diminta menyimpan bukti percakapan, tangkapan layar (screenshot), serta nomor pengirim yang diduga menipu.

Bagi yang merasa dirugikan, Dr. Aras mendorong agar segera melaporkan kejadian ke pihak berwajib serta kanal resmi WhatsApp agar tindakan penipuan dapat ditindaklanjuti. “Bagi teman-teman yang merasa dirugikan silahkan dilaporkan ke pihak berwajib,” terang Dr. Aras.

Untuk pembelajaran dan kewaspadaan kita semua: Verifikasi identitas pengirim melalui kontak resmi yang sudah diketahui sebelumnya; Jangan mentransfer uang atau mengirim data sensitif atas permintaan melalui pesan yang tidak diverifikasi; Blokir dan laporkan nomor penipu ke WhatsApp serta simpan bukti komunikasi untuk proses penegakan hukum; Informasikan kejadian ini ke jaringan profesional dan grup agar potensi korban lain dapat dihindarkan.

Dr. Aras menutup pernyataan dengan mengingatkan pentingnya kehati-hatian digital dan solidaritas komunitas dalam menghadapi kejahatan siber. “Mohon untuk tidak digubris dan terus waspada,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *