TERNATE, HR – Sejumlah warga memboikot kantor Lurah Mangga Dua Utara serta meminta Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman agar mencopot Lurah Mangga Dua Utara, Yudianto Yusuf. Pemboikotan ini, lantaran warga kecewa dengan penyaluran bantuan sosial (Bansos) yang tidak merata, insentif triwulan II belum di bayar, serta kelompok pengelola ternak ayam yang hanya formalitas.
Salah satu Ketua RT005/RW002, Muhammad Torano menjelaskan, penggunaan dana kelurahan 2019 dan 2020 segera diaudit, karena dana yang diperuntukan di Mangga Dua Utara, Lurah dialihkan ke Bula.
“Itu sudah lewat berapa kecamatan yang mereka lewat tanpa koordinasi dengan warga. Dia buka kandang ayam untuk pemberdayaan warga untuk kelompk, tapi hanya formalitas saja. Bahkan sudah panen dua kali, kita tidak tahu. Tidak ada warga Mangga Dua Utara yang dilibatkan,” aku Muhammad.
Lanjutnya, warga tidak dilibatkan, untuk anggaran kandang ayam sekitar Rp300 juta lebih, makanya nanti audit baru diketahui.
“Dana keluar itu, kita tidak pernah tahu. Kandang ayam di tahun 2020 saja kita tidak tahu, kemudian warga disini juga banyak yang butuh dana. Apakah anggaran ini hanya diperuntukan untuk kandang ayam saja, sedangkan tahun 2019 dibuat apa,” bebernya.
Selain itu, penyaluran bansos terkesan pilih kasih, pasalnya ada warga di Mangga Dua Utara yang tidak dapat. Sementara bantuan itu bervariasi.
“Kalau memang kriteria ada 11 syarat, semua di Mangga Dua Utara tidak masuk kriteria. Tapi penyaluran di laonagan satu RT dapat tiga orang, lima ornag sampai 14 orang. Baru satu RT tidak dapat, kalau menurut saya di kelurahan Mangga Dua Utara tidak ada yang masuk kriteria,” akunya.
Kata dia, saat diusulkan itu tidak disampaikan kriteria, hanya minta nama warga yang tidak mampu. Kalau 11 kriteria disampaikan mungkin pihaknya bisa melakukan seleksi.
“Saya masukan nama bantuan tidak dapat,” ucapnya.
Sambungnya, untuk insentif di triwulan dua itu sudah cair lebaran di Hari Raya Idul Adha, lalu pihaknya mempertanyakan di grup dan lurah tidak menjawab dan mengembang.
Meski begitu, Muhammad menegaskan agar lurah dicopot dan melakukan audit dana di tahun 2019 -2020 serta dana pengembangan kecamatan 2019 -2020, sebab kelihatan tumpang tindih.(nty)