LABUHA, HR— Jika anda berkunjung ke desa ngute ngute kecamatan Kayoa selatan kabupaten Halmahera Selatan, jangan kaget jika menemukan jembatan pelabuhan desa terpisah jarak 100 meter dengan daratan desa. Pasalnya jembatan dengan panjang 200 meter dibangun melalui dana desa tahun 2019 senilai Rp 400 juta tersebut belum bisa dilanjutkan karena terbentur anggaran.

Kepala desa ngute ngute Muin Abdurrahim kepada sejumlah wartawan Sabtu (31/07) mengatakan, untuk membangun sisa jembatan 200 meter tersebut dibutuhkan anggaran sebesar Rp 600 juta, sementara tahun 2020 anggaran desa Rp 1,6 Milyar tak bisa lagi di prioritaskan penyelesaian Jembatan, sebab terfokus pencegahan pandemik covid-19 dan program desa yang lain.
” kami pernah minta ke Bupati Halsel terdahulu hingga Gubernur Malut, tapi hanya sebatas janji, sehingga Kami memutuskan DD tahun 2019 membangun jembatan pelabuhan, sengaja kami bangun dari pantai ke darat agar memacu semangat Kami untuk penyelesaian, kami berharap pemerintah bisa membantu kami dalam menyelesaikan pembangunan jembatan,”harapnya.
Sekedar informasi, jembatan desa ngute ngute sebelumnya dibangun menggunakan papan, namun tak bertahan lama, berulangkali diganti tetap tak bisa bertahan lama, sehingga pada tahun 2019 Pemerintahan desa setempat mulai melakukan pembangunan Jembatan menggunakan DD dan dikerjakan secara swadaya. Dibangun dengan jarak dari desa menuju laut 300 meter.(echa)