Warga Protes Penempatan POS Pengamanan di Depan Rumah Kades Rawajaya

  • Whatsapp

TOBELO, HR—–Warga masyarakat desa Rawajaya kecamatan Tobelo, kabupaten Halmahera Utara (Halut) khusus di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 07 yang menjadi lokasi Pemilihan Suara Ulang (PSU) memprotes menempatkan POS pengamanan di depan kediaman Kepala Desa (Kades) Rawajaya, Rabu (12/04/2021).

Warga desa yang tinggal di sekitar kediaman Kades beralasan bahwa penempatan pos pengamanan itu, seakan-akan wilayah tersebut tidak aman.

Bacaan Lainnya

Pantauan di lapangan terlihat, warga yang sebagian besar ibu-ibu ini, memprotes penempatan POS pengamanan, dan sempat terjadi adu mulut dengan Kapolsek Tobelo.

“Kami minta agar pos pengamanan yang sudah di tempatkan di depan rumah Kades di pindahkan ke kantor Desa,” kata Sitta Ratni Sabtu, saat menyampaikan protes kepada Kapolsek Tobelo, Ipda Aktuin Moniharopan S.Tr.K di depan kediaman Kades Rawajaya, Selasa (12/04/2021).

Menurutnya, selama ini, di linkungan tersebut sangat aman dan tidak pernah ada gangguan Kamtibmas, bahkan saat pelaksanaan pemungutan suara Pilkada 2020 juga tidak ada masalah.

“Dengan adanya Pos pengamanan disini, akan menimbulkan kecurigaan bahwa lingkungan kami tidak aman,” ujarnya.

Karena itu, dia meminta agar POS pengamanan dipindahkan di kantor Desa Rawajaya, atau di lokasi yang dianggap akan berpotensi kerawanan saat menjelang PSU nanti. “Kami warga dilingkungan ini, meminta agar POS di pindahkan saja,” tegasnya.

Sementara, warga lain, Haris mengatakan bahwa warga di lingkungan TPS 07, sangat berterima kasih jika ada POS pengamanan menjelang PSU, tetapi penempatannya tidak harus di depan kediaman Kades.

“Kami tidak menolak dengan adanya penempatan aparat di lingkungan kami, hanya saja tidak mau ada penilaian negatif bahwa lingkungan kami tidak aman, bisa pakai di kantor desa dan Pos Kamling,”tambanya.

Haris juga mengatakan yang harus di tertibkan adalah orang-orang dari luar yang datang tengah malam di lokasi PSU.

“Yang potensi kerawanan itu, orang luar masuk ke sini kemudian minum minuman keras, tapi untuk kami warga disini tidak ada yang buat kekacauan,” tandasnya.

Sedangkan Kepala Desa Rawajaya, Iksan Madu mengaku tidak tahu saat penempatan POS pengamanan di depan rumahnya. “Saya tahu adanya POS pengamanan di depan rumah, setelah saya mendengar ada keributan warga yang protes,” katanya.

Menurutnya, sebelum penempatan POS pengamanan harus dikoordinasikan terlebih dahulu, karena selama ini, tidak ada gangguan keamanan di tempatnya. “Kami sangat menginginkan kondisi lingkungan yang kondusif apalagi ada kehadiran aparat keamanan, Saya sangat sepakat kalau POS pengamanan di pusatkan di kantor desa, sebab lokasi PSU berada dekat kantor desa di tengah lingkungan masyarakat,”ujarnya.

Kasat Intelkam Polres Halut IPTU M.Nur Abd Latief Al Warroy menjelaskan, penempatan Pos pengamanan tidak hanya di tempatkan di desa Rawajaya yang melaksanakan PSU tetapi ada empat titik lokasi PSU Pilkada Halut. Dengan tujuan untuk mudah berkordinasi, “Kami tempatkan POS pengamanan didepan rumah Kepala Desa masing masing, termasuk Rawajaya, untuk menjaga situasi Kamtibmas tetap aman, mulai dari tahapan hingga pemungutan suara pada PSU nanti,” jelasnya.

Ia mengatakan atas penolakan warga setempat untuk penempatan POS pengamanan itu, sudah ditemukan solusinya, “Sudah ada kesepakatan akan memindahkan POS pengamanan di Kantor Desa, masalahnya sudah selesai, kami berharap masyarakat tetap menjaga Kamtibmas,”katanya. (mn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.