39 Lembaga di Ternate Terima Bantuan Dana Hibah

  • Whatsapp
Kabag Bina Kesra Setda Kota Ternate, Muhammad Ichsan

TERNATE,HR- Bagian Bina Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Ternate melakukan sosialisasi tentang penerima dana hibah rumah ibadah sebanyak 39 penerima bantuan sosial di tahun 2022.

“Mereka yang menerima hibah di tahun ini berjumlah 39 lembaga, telah kami lakukan sosialisasi tentang mekanisme pembuatan laporan, pertanggungjawaban dan lain – lain. Kurang lebih rumah ibadah yang hadir dalam kegiatan tadi itu masjid yakni, 24 masjid, 4 mushollah, 3 TPQ, 1 klenteng, 2 majelis ta’alim, organisasi keislamaan PBHI, MUI, BAZNAS dan embarkasi haji,” jelas Kabag Bina Kesra Setda Kota Ternate, Muhammad Ichsan, Rabu (9/3/2022)

Kata Ichsan, sosialisasi itu pematerinya dari Kepala BPKAD dan salah satu Kabid Inspektorat, jadi bagaimana cara membuat laporan dan mekanisme pencairan tadi sudah disampaikan Kepala BPKAD, sedangkan Inspektorat terkait hal tekhnis pertanggungjawaban. Sehingga perwali Nomor III A tentang hibah dan pelaporan bisa di mengerti oleh calon penerima dana hibah.

“Tadi kita lebih banyak tekhnis mekanisme pelaporan, supaya tertib administrasi,” cetusnya.

Menurutnya, mereka yang datang tadi sudah pasti menerima dana hibah senilai Rp2 milyar untuk 39 lembaga sesuai keputusan Wali Kota Nomor 72.

“Bantuan dana hibah ke penerima ini bervariasi, jadi nilai penetapan melalui keputusan Wali Kota, proposal yang masuk dari masjid, musholah dan majelis ta’alim dan lain – lain, tim verifikasi turun verifikasi ke lapangan. Betul barangnya ada atau tidak, setelah tim turun verifikasi, baru pihaknya melakukan pertemuan tahap dua untuk menentukan nilai,” ucap Ichsan.

Dikatakannya, tim verifikasi sendiri terdiri dari Bagian Bina Kesra, Dinas PUPR, Inspektorat dan Bappelitbangda. Tim ini yang nanti melihat kondisi masjid, mushollah dan majelis ta’alim, sehingga dapat ditetapkan nilai anggaran.

“Proposal yang masuk sangat banyak, karena anggaran yang terbatas, makanya pihaknya berusaha semaksimal agar ini bisa diakomodir,” terangnya.

Lanjutnya, bantuan ini bervariasi, ada masjid Rp100 – Rp150 juta, paling rendah diangka Rp25 juta.

“Ada masjid yang minta paving, minta di buat pagar. Yang jelas proposal yang masuk tidak mungkin 100 persen kami akomodir,” ungkapnya.

Sementara, Ichsan merincikan bantuan dana hibah yakni, Mushollah ada empat dengan nilai bervariasi yaitu, mushollah An Nur di Kelurahan Taduma senilai Rp75 juta, mushollah Soa Jawa, di Kelurahan Tubo sebesar Rp25 juta, mushollah Al Isla, Kelurhaan stadion Rp25 juta, mushollah Baburaahman, Kelurahan Moya senilai Rp50 juta.

“Proposal yang masuk tahun ini sebanyak 42 proposal, yang diakomodir hanya 39 propsal. Bahkan, ada dua yang tidak memenuhi syarat, karena tim turun di lapangan tidak menemukan,” tandasnya.

Selain itu, masjid yang perbaikan dan bangun baru yaitu, masjid di Dufa – Dufa, Bastiong, dan Tanah Tinggi Barat nilainya agak besar. Dua masjid antara lain masjid di Dufa- Dufa dan Bastiong bantuan sebesar Rp100 juta, dan di masjid Nurul Janah di Kelurahan Tanah Tinggi Barat sebesar Rp150 juta.

“Kenapa dua ini hanya di bantu Rp100 juta,karena pernah di bantu propinsi melalui pokir, dan masjid di Tanah Tinggi Barat masih swadaya masyarakat,” cetusnya.

Ichsan menambahka,n untuk penyaluran sendiri disalurkan mulai masjid, musholllah dan organisasi keislaman mana yang memenuhi syarat, akan dicairkan terlebih dahulu, karena kesra tidak bisa minta gelondongan Rp2 milyar.

“Bagian Kesra memproses masjid, TPQ, mushollah dan organisasi keislaman yang melengkapi berkas baru diproses lebih awal,” tutup Ichsan.(nty)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *