PULAU MOROTAI,HR—– Di sela sela kejuaran selancar lokal bertajuk “Toguruga Surf Competition” di helat di Pantai Jobubu, Desa Bido, Kecamatan Morotai Utara, Pembina Komunitas Surfing Morotai (KSM), Muhammad Qadafi, bercerita awal mula diselenggarakannya kompetisi langka dan satu satunya di Maluku Utara, yakni di Pulau Morotai, pada 15-16 Maret 2021.
Ia mengisahkan berawal dari liburan ke Bali bersama teman dan mengunjungi Pantai Kota Wisata itu, kemudian melihat para wisatawan berselancar. Sontak timbul dibenak bahwa Maluku Utara juga punya potensi wisata bahari tak kalah dari Bali yakni ombak di Pulau Morotai.
Terjadi diskusi antara hati dan pikirannya, dan dia pun berkata dalam hatinya bahwa olahraga termahal ini akan jadi lebih menarik bila dipertandingkan di Pulau Morotai. Apalagi anak anak pantai di Pulau terdepan bagian Timur Indonesia ini sudah banyak mengguluti olahraga selancar.
Selain itu, Qadafi berpikir, Surfing adalah olahraga khusus dan penuh tantangan, sehingga sangat pas dijadikan media untuk promosi pariwisata Morotai, karena digemari oleh banyak wisatawan mancanegara.
“Terinspirasi dari Bali, saya dan teman bangun komunikasi dengan teman teman di Pulau Morotai soal rencana membuat Event Surfing. Semua sepakat, dari situlah kami berembuk guna membentuk komunitas berbadan hukum, agar dapat melaksanakan event dimaksud secara resmi,”terangnya.
“Gayung pun bersambut, seluruh urusan berjalan sesuai rencana. Terlaksanalah kejuaraan selancar lokal ini berkat sumbangsih pikiran dan materi dari seluruh teman teman serta sponsor,” Qadafi menambahkan.
Dikatakan, setelah Komunitas Surfing Morotai (KSM) terbentuk masalahnya kemudian, soal pendanaan, promosi dan penamaan tajuk kompetisi. Kami kembali berembuk, sepakat berbagi tugas, ada galang dana, mencari dukungan ke pemerintah pusat, pihak swasta dan ada yang melobi sponsor serta media partner, demi danai dan promosi demi suksesnya Event Surfing ini.
Usahan bersama pun membuahkan hasil, dana di dapat, sponsor dan dukungan pun mengalir, tajuk event pun tercipta “Toguruga Surf Competition”. Tajuk itu dipilih karena KSM ingin mewujudkan Mimpi (Toguruga) anak anak pantai Morotai menjadi peselancar profesional.
“Target saya sebenarnya tidak muluk muluk, yang penting Toguruga Surf Competition bisa terlaksana, namun ternya pembukaannya sangat meriah dan melebihi dugaan serta target saya. Suksesnya Toguruga Surf Competition karena terbangun sinergitas antara KSM, Sponsor, Pemerintah, Pihak Keamanan, stakeholder dan Masyarakat Desa Bido,” ujarnya.
Melihat antusiasnya warga dan tingginya peminat surfing, kata Qadafi, maka Konunitad Surf Morotai berencana akan melaksanakan Toguruga Surf Competition yang kedua. Setelahnya, baru di gelar yang kelas Nasional di Pulau Morotai.
“Kedepan, bisa saja ada momen momen besar seperti Sail Tidore, Popda atau kegiatan Kementrian Pariwisata dan lainnya di Maluku Utara, KSM dapat sisipkan Surfing sebagai salah satu mata lomba dan pertandingannya dibuat di Pulau Morotai,” tukasnya.
M Qadafi berkeinginan kedepan dapat bersama sama Pemda Pulau Morotai melaksankan Event Surfing ini, karena selain melahirkan atlit, Olahraga selancar adalah media yang paling efektif tuk promosi pariwisata Pulau Morotai karena, Morotai adalah satu satunya aikon Pariwisata di Maluku Utara.
“Kini kejuaraannya telah usai, tapi yang paling utama kedeoan KSM melakukan evaluasi dan mencari solusi agar dapat mendatangkan pelatih surfing ke Pulau Morotai. Tujuannya demi meningkatkan skil para surfer lokal, selain itu bila ada pertandingan surfing di luar Morotai seperti di Bali dan Lombok, KSM berusaha dapat mengirim surfer asal Morotai tuk bertanding demi menambah pengalaman mereka dan tidak menutup kemungkinan Pulau Morotai dapat melahirkan atlit Surfer nasional harapnya,” harapnya.(red)