MOROTAI,HR—Setelah beberapa pekan lalu warga Morotai dihebohkan dengan peristiwa gantung diri oleh salah satu warga di Desa Sangowo Kecamatan Morotai Timur (Mortim), kini peristiwa naas itu pun terjadi dan menghebohkan warga Desa Sabatai Baru Kecamatan Morotai Selatan (Morsel) sekira Pukul 6.30 WIT, Kamis (22/062022).
Data yang dikantongi media ini, Roinaldo Badada (21) berkelahiran Sabatai Baru, 27 September 2001, berjenis kelamin laki-laki dan beragama Kristen itu ditemukan gantung diri oleh Ponakannya sendiri di pintuk kamar Kecil (WC).
Kronologis yang dilansir dari pihak kepolisian oleh media ini, Diketahui peristiwa gantung diri itu terjadi, pada saat Keponaan Korban Nino yang sementara menuju ke WC, kemudian ia melihat korban dalam posisi tergantung di pintu masuk WC. Pada saat itu Nino Panik dan berlari kembali ke kamar memanggil ibunya, Yoan Farno untuk sama-sama melihat korban dalam posisi tergantung.
Beberapa saat kemudian orang tua Korban yang saat itu Berada diluar rumah bergegas pulang. Sesampainya di rumah, orang tua korban pun langsung melepaskan tali yang terikat di leher korban. Setelah talinya di lepas, korban pun sempat diberi pertolongan pertama CPR namun tidak dapat di selamatkan.
Adapun motif terjadinya yang dikantongi media ini, peristiwa naas itu disebabkan karena Korban mengalami frustasi terhadap orang tua korban Mesak Badada yang saat itu memarahi korban di depan orang banyak.
Kasi Humas Polres Pulau Morotai, Bripka Sibli Siruang, ketika dikonfirmasi membenarkan jika ada kejadian tersebut.
“Ia benar peristiwa gantung diri itu terjadi di Desa Sabatai Baru, Kecamatan Morsel sekitar Pukul 06.30 Wit yang bertempat di rumah korban sendiri. Dan motif kejadian tersebut karena korban kecewa (frustasi) terhadap orang tuanya sendiri,”akunya.
Usai membenarkannya, Bripka Sibli Siruang, juga menghimbau kepada masyarakat agar dapat memberikan pendidikan dan pengawasan kepada anak itu lebih baik.
“Kejadian serupa berulangkali terjadi di Kabupaten Pulau Morotai, olehnya itu, pentingnya pendidikan dan pengawasan terhadap anak itu di tingkatkan oleh orang tua maupun lembaga-lembaga yang berwenang untuk membentuk karakter dan cara pikir yang baik. Pembentukan karakter itu mulai dari usia dini, agar kedepan tidak terjadi lagi peristiwa seperti ini,”imbau harapnya. (lud)