MOROTAI-,HR–Sejumlah wartawan di Kabupaten Pulau Morotai mendesak Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pulau Morotai, Suriani Antarani, segera mengevaluasi Sekretaris Pribadinya (Sespri). Penyebabnya, Sespri Kaban BPKAD diduga membohongi dan meremehkan perofesi wartawan.
Hal tersebut ketika sejumlah para awak media itu hendak mengkonfirmasi Kaban BPKAD terkait dengan sejumlah hal. Dua diantaranya adalah soal realisasi dana insentif tenaga vaksinasi, dana stuban puluhan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), anggota DPRD Pulau Morotai ke Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau dan sjumlah masalah lainya. Hanya saja, tujuan para awak media itu terhalang dengan sikap dan etika pelayanan Sespri Kaban BPKAD.
Diketahui, sekira pukul 11.40 WIT, sejumlah wartawan pun masuk ke Kantor BPKAD dengan tujuan hendak mau ketemu dengan Kaban BPKAD, namun menurut Sesprinya, Kaban masi belum bisa diganggu karena masih dengan tamu. Tapi anehnya, kedua Sespri Kaban BPKAD itu bisa melayani tamu lain dan dilaporkan ke Kaban BPKAD jika ada tamu yang ingin bertemu dengannya. Sementara perminaan wartawan kepada Sespri agar tujuan para wartawan itu bisa disampaikan, namun apa yang dikatakan Sespri, bahwa Kaban belum bisa diganggu karena ada tamu.
“Ibu kaban ada tapi ada tamu,”kata kedua Sespri itu, Kamis kemarin.
Tidak hanya sampai disitu, para awak media juga kembali meminta kepada Sesprinya Kaban BPKAD agar mohon disampaikan bahwa para awak media meminta waktu Kaban BPKD untuk kepentingan pemberitaan, Namun, hal tersebut ditolak oleh kedua Sespri dengan alasan Kaban masi sibuk.
“Sih jangan ibu Kaban masih sibuk,”timpal para Sespri.
Walaupun sudah mendengar itu, para awak media tidak langsung menyerah untuk mewawancarai Kaban BPKAD. namun para awak media juga kembali memastikan ke Sespri, namun hal tersebut tidak digubris oleh kedua Sespri.
Irzan Rahaguna, wartawan tandaseru.com, dihadapan rekan-rekan media yang lain meminta agar kedua Sespri tersebut harus di levaluasi karena tidak paham sistem pelayanan publik yang baik.
“Masa kesibukannya hingga 1×24 jam. Setiap kali kita ingin konfirmasi ke Kaban BPKAD, kita selalu saja dikasih alasan, katanya Kaban lagi sibuk, Kaban lagi vidcom, Kaban lagi ada tamu, Kaban mau keluar. Pokonya banyak alasan mereka (Kedua Sespri) itu,”kesal Irzan.
Bahkan, lanjut Irzan, alasan kedua Sespri soal Kaban BPKAD Morotai itu bukan baru kali ini, namun hal tersebut sudah berulang kali dilakukan.
“Bukan baru kali ini, bisa dibayangkan setiap kali ada masalah yang ingin kita konfirmasikan secara langsung itu tidak pernah di respon baik. Ini seakan ruang lingkup para insan Pers itu di batasi,”ungkapnya.
Selain itu, ia juga meminta Kaban BPKAD agar dapat mengevaluasi kedua Sesprinya, sebab jika tidak, kata dia, patut kita menduga bahwa apa yang disampaikan oleh kedua Sesprinya itu atas perintahnya sendiri.
“Kami tantang Kaban BPKAD untuk evaluasi kedua Sespri itu, jika tidak, maka patut kita duga bahwa apa yang disampaikan oleh Sespri itu karena atas perintah Kaban. Namun jika bukan perintah Kaban, maka yang pasti Kaban mampu dan mau mengevaluasi kedua Sesprinya itu,”ucapnya.
Soal perilaku kedua Sespri tersbut juga diakui oleh Sofyan Togubu wartawan Malut Post, dimana dirinya mengaku sangat sulit untuk mewawancarai Kaban BPKAD secara langsung, padahal, kata dia, ada banyak hal yang ingin dikonfirmasikan. (lud)