TOBELO, HR— Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Halmahera Utara (Halut) meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memetakan daerah rawan bencana di kecamatan Loloda Kepulauan.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi III DPRD Halut, Sahril Hi Rauf, mengingat terjadi peristiwa banjir dan tanah longsor di Desa Dedeta kecamatan Loloda Kepulauan, Minggu (16/01/2022) sekira pukul 02.30 WIT.
” Diminta Pemda (BPBD dan Dinsos) bertindak cepat, sebagai tindakan tanggap darurat. Kemudian BPBD harus memetakan daerah rawan bencana ” kata Sahril Hi Rauf, Minggu (16/01/2022).
Sahril mengatakan Pemda harus mencari solusi agar tidak menimbulkan korban jiwa dan juga memastikan jumlah korban rumah dan harta lainnya, ” Hal ini
untuk mempercepat langka diadakan koordinasi dengan pemerintah kecamatan Lokep dan Pemdes Dedeta, dalam rangka memastikan tingkat akurasi data korban bencana alam yang di alami masyarakat tersebut. “ujarnya.
Selain itu juga tambah Sahril, untuk memastikan kebutuhan mendesak yang harus terpenuhi baik makanan maupun kebutuhan rumah tangga lain. ” Untuk masyarakat yang tertimpah musibah lonsor agar bersabar. dan untuk masyarakat lain yang posisi rumahnya memiliki potensi lonsor agar selalu waspada ketika curah hujannya tinggi.” imbaunya.
Politisi partai Hanura ini menyarankan agar lebih cepat penanganan maka Camat dan kepala desa Dedeta diharapkan segera menyampaikan data-data korban tersebut ke Pemda, ” Jadi pihak kecamatan dan Pemdes segera berkoordinasi dengan BPBD untuk data-data korban maupun kerusakan akibat peristiwa banjir dan longsor,” tandasnya.
Seperti diketahui, Hujan deras yang mengguyur wilayah Halmahera Utara (Halut) dua hari terakhir menyebabkan banjir dan longsor menyebabkan satu unit rumah warga di desa Dedeta kecamatan Loloda Kepulauan rusak serta sejumlah pohon cengkeh dan kelapa juga terbawah banjir ke laut.
Satu rumah warga desa Dedeta atas nama Karya Laisa (45) mengalami jebol di tembok bagian dapur akibat tertimpa longsor.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 02.30 WIT dini hari, namun tidak ada korban jiwa dan saat kejadian tiba-tiba lampu listrik mati, karena beberapa tiang listrik PLN roboh.
Selain itu, dua unit perahu nelayan milik rumah zakat tenggelam, tiga unit perahu fiber melalui bantuan dana desa juga ikut tenggelam, bahkan pohon cengkeh dan kelapa juga terbawah banjir ke laut membentuk pulau baru. Masyarakat bergotong royong membantu mengevakuasi perahu-perahu nelayan ke tempat yang aman. (man)
DPRD Halut Minta BPBD Atasi Bencana Longsor di Loloda Kepulauan
