TOBELO, HR—-Salah satu eksportir di Halmahera Utara, (Halut) melaksanakan ekspor perdana produk perkebunan kopra putih, dengan negara tujuan Dubai, Uni Emirat Arab.
Ekspor perdana ini, merupakan sinergitas Balai Karantina Ternate dan Bea Cukai Ternate, di pelabuhan konteiner Tobelo, Senin (08/03/2021).
Dicky Hadi Pratama, Kepala Bea Cukai Ternate, menjelaskan kegiatan ekspor perdana ini merupakan hasil kerjasama Bea Cukai, Pemda, Dinas Pertanian, Syahbandar membantu mendorong ekspor langsung dari Maluku Utara, ” Ekspor langsung itu artinya dokumen di ajukan di Bea Cukai Ternate, yang cakupan pelayanan dan pengawasan di Maluku Utara,” kata Dicky Hadi Pratama di Pelabuhan Konteiner Tobelo, Senin (08/02/2021).
Menurutnya, dengan tercatat pencatatan dokumen ekspor barang melalui Maluku Utara maka data asal barangnya tercatat dari Maluku Utara, ” Ini secara statistik dan data menjadi akurat bahwa komoditas kopra putih di ekspor berasal dari Maluku Utara,” ujarnya.
Ia menambahkan selama ini, ekspor langsung tidak dilakukan melalui Maluku Utara dan datanya juga tidak tercatat dari Maluku Utara, ” Nah dengan dilakukan ekspor langsung dari Maluku Utara, maka secara statistik nasional dan internasional Maluku Utara tercatat sebagai penghasil kopra putih, itu manfaat pertama yang kita rasakan,melalui ekspor langsung dari Maluku Utara,” jelasnya.
Selain itu, kata Diky, pihaknya akan mendorong supaya biaya logistik pengiriman kopra putih dan tentunya komoditas barang lain biayanya lebih efisien, yang selama ini dikirim dengan konteiner domestik dari Tobelo ke Surabaya kemudian pindah dengan konteiner ekspor menuju negara tujuan membutuhkan biaya yang banyak,” Jadi harus membutuhkan dua kali konteiner, apalagi pergudangan, yang kami dorong konteiner ekspor dari Tobelo,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu eksportir, Albert J Palurian menuturkan dalam satu bulan pihaknya mengekspor kopra putih dari Tobelo bisa mencapai dua kali, ” Setiap pengiriman sebanyak 23 ton, dan dalam sebulan kami memproduksi bisa mencapai 50 ton,” ungkapnya.
Albert mengatakan sudah dua tahun melakukan aktifitas mengelola kopra putih yang berlokasi di kecamatan Tobelo Barat, Halut, ” Kita baru bergerak dua tahun di Halut dan proses Oven baru satu tahun,” tambahnya.
Menurutnya, selain melakukan aktifitas bisnis kopra putih di Halut, Ia juga memiliki usaha yang sama di Makassar dan Bengkulu dan semuanya di ekspor, ” Untuk stok kopra putih di Halut cukup tersedia dan harga jualpun tentu lebih mahal dari kopra biasa,” pungkasnya.
Sedangkan Kepala Dinas Pertanian kabupaten Halut, Daud memberikan apresiasi kepada eksportir Kopra putih yang sementara melakukan aktifitas di Halut, ” Kami sangat mendukung jika ada pengusaha melakukan investasi di Halut,” katanya.
Menurutnya, dengan adanya pembelian kopra putih di Halut maka terbuka pasar baru bagi petani kelapa yang ingin beralih dari kopra asap ke kopra putih, ” Harga kopra putih sangat bagus di banding kopra asap, nah ini juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat petani kelapa,” tandasnya. (mn)