MOROTAI,HR—-Aktivitas pelayanan di Kantor Bupati Pulau Morotai nyaris lumpuh, Kamis (14/04/2022). Hal tersebut diduga karena Bupati dan Wakil Bupati Pulau Morotai memboyong puluhan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sejumlah anggota DPRD dan Forkopimda ke Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.
Pantauan media ini, gegara pimpinan OPDnya ke Batam, sejumlah kantor terpaksa ditutup itu diantaranya, Kantor Bagian Protokoler Setda Morotai, Ruang Kerja Kabag Humas Setda Morotai, Ruang Staf Ahli Bupati, Ruang Asisten I, II dan Asisten III, Ruang Kerja Wakil Bupati, Ruang Kerja Bupati dan Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Pulau Morotai.
“Tong mau ba urus kartu kuning di Kantor Disnakertrans, padahal nae ka atas tarada dia pe Orang di Kantor. Katanya pelayanan di utamakan sampai-sampai pada saat soft opening Rumah sakit waktu itu Bupati Samapi sembah Sujud di hadapan para tenaga medis. Eh tau-tau Bupati yang bikin,”kesal sejumlah warga di Depan kantor Bupati Morotai, Kamis (14/04/2022).
Selain kantor Disnakertrans yang disesalkan warga, sejumlah simpatisan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di sejumlah desa yang bersengketa juga keluhkan kinerja tim penyelesaian Sengketa Pilkades.
“Dong tara kase selesai dong pe tugas baru dong asyik-asyik berangkat ke Batam, minimal dong tim ini harus ada yang jaga kandang. Tapi kalau yang jaga kandang kong cuma staf lagi sama saja, akan dong bilang maaf tarada ketua jadi tong Tara bisa. Sementara dia pe Ketua, Sekretaris deng dia pe anggota tim sengketa yang lain so di Batam samua. Dong bale baru bicara bilang butuh waktu 1-2 Minggu untuk di kaji. So talalu lagi dorang ini ni,”kesal para simpatisan Pilkades. (lud)