ICMI Malut Luncurkan Dua Program Baru dan Gelar Tadarus Buku

  • Whatsapp

TERNATE,HR – Majelis Pengurus Wilayah (MPW) Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Malut melaksanakan peluncuran dua program terbaru yakni, sekolah cendekia pangaji, dan pengkajian dan pengembangan desa, yang dibarengi dengan tadarus buku “Jurnalisme Yang Tergadai : Dilema Media Lokal Di Era Digital” oleh penulis Ghalim Umabaihi, bertempat di Sekretariat ICMI Malut, Minggu (17/04/2022) kemarin.

Sebelum kegiatan tadarus buku, pengurus ICMI Malut juga menggelar buka puasa bersama dan tausiah oleh Darsis Humah dan dilanjutkan dengan sholat magrib berjamaah.

Koordinator, Tomikal Dariatno kepada wartawan mengatakan, kegiatan ini namanya ramadhan smart, yang mana merupakan salah satu program ICMI Malut. Di dalam ramadhan smart ini, ada beberapa kegiatan yang dilakukan yakni, pembagian paket ramadhan sembako kepada kaum duafa dan para janda yang tidak mampu, kemudian berlanjut buka puasa bersama dan peluncuran program lain yaitu, peluncuran sekolah cendekia pangaji, peluncuran lembaga kajian dan pengembangan desa, serta tadarus buku yang ditulis salah satu pengurus ICMI.
Kata dia, setelah kegiatan yang akan dilaksanakan di sekolah desa dalam bulan ramadhan. Dimana, sekolah cendekia pangaji itu ada beberapa program khusus yang dibagi menjadi tiga paket yang pertama sekolah menulis, bisa melahirkan penulis muda di daerah,. Selanjutnya, sekolah paket filsafat Islam, karena sekarang banyak anak muda yang bekal keagaaaman perlu disentuh, dan paket metodologi.

Ditempat yang sama Penulis, Ghalim Umabaihi menuturkan, penulisan buku ini dalam bentuk pertanggungjawaban studi di Fakultas Ilmu Komunikasi baik S1 dan S2.
“Saya melihat di lima sampai enam tahun ini pertumbuhan media daring cukup pesat, tapi sulit dikendalikan. Bahkan media ini tidak ada regulasi yang mengatur, apa syarat yang ketat untuk mendirikan sebuah media, sehingga orang dengan mudah mendirikan media. Tapi tanpa sistem pengkaderan dan manajemen yang baik, lalu sebagian besar hampir dibawa rata – rata,” ucapnya.

Dikatakannya, buku dicetak secara bertahap, saat ini baru dicetak sebanyak 55 buku, dan distribusi ke ICMI sekitar 25 buku.

Selain itu, Ketua ICMI Orwil Malut, Kasman Hi Ahmad menjelaskan, kegiatan ini adalah kelanjutan dari program ICMI yang diputuskan dalam raker beberapa waktu lalu, sedangkan buka puasa bersama, sebelumnya ada ICMI berbagi paket di dalam bulan ramadhan.

“Kita mau meluncurkan dua program dimana dua program ini menjadi prioritas ICMI untuk kegiatan di tahun pertama yakni, kader cendekiawan muda dengan lembaga sekolah cendekia pangaji. Ini sasarannya untuk mendidik generasi muda khususnya para mahasiswa yang berpotensi dikembangkan melalui lembaga cendekia pangaji, untuk mencetak cendekiawan muda yang akan menggantikan kita lebih senior. Dan sekolah cendekia pangaji dibarengi dengan tadarus buku atau diskusi buku oleh cendekia muda di ICMI,” jelasnya.

Lanjut Kasman, ICMI Malut mencoba menggerakan satu partisipasi yang berbentuk kajian dan pengembangan desa, kedepan pihaknya akan bekerjasama dengan instansi terkait yang kebetulan ICMI Pusat memiliki pusat kajian yang akan di kerjasamakan di waktu yang akan datang, dalam rangka untuk peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa melalui kajian, penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh ICMI.

“Dua program dia mulai berjalan malam ini, nanti ada kita luncurkan kegiatan yang terkait dengan sekolah cendekiawan muda yang disebut dengan sekolah cendekiawan pangaji. Bidang ini sudah melakukan kegiatan dan diawali dengan diskusi buku. Nanti setelah peluncuran malam ini, mereka akan buat kurikulumnya, sasaranya dan target yang akan dicapai dalam kegiatan ini. Peserta di sekolah tersebut minimal satu angkatan 20-30 orang, mereka dididik selama satu sampai dua bulan,” beber Kasman.

Hal senada juga dikatakan Wakil Ketua Darsis Humah, katanya program ini bagian dari bidang pengkaderan cendekiawan muda.

“Kita akan membuat satu kegiatan yang disebut sekolah cendekia pangaji, untuk memboboti anak muda di Malut yang sudah selesai kuliah untuk diberi pengetahuan dasar dan kemampuan menulis. Kita akan rekrut dari mahasiswa, sehingga setelah selesai sekolah menulis bisa menulis di media massa, menulis buku, penelitian itu semua akan kita latih. Kan sekolah metodelogi penelitian dan kita lanjut lagi dengan sekolah filsafat,” ucapnya.

Tambah Direktur Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Desa, Agus Salim Bujang. Menurutnya, ICMI pusat juga ada lembaga sejenis pengkajian dan pengembangan desa. Jadi arahnya pada program pokok yang pertama program digitalisasi informasi mengenai desa, sektor kehidupan di desa dan sekolah desa sasarannya kepada pengembangan aparatur pemerintahan desa.

“Itu dua program inti dari lembaga pengkajian dan pengembangan desa. Mengapa desa? Karena desa itu menjadi ujung tombak dalam hal pangan, desa menjadi lumbung yang akan menyuplai kehidupan kota, kemudian desa hidupnya para petani lebih banyak hidup di pedesaan. Kenapa desa menjadi lokus lembaga pengkajian dan pengembangan masyarakat, tapi lokusnya kita ambil desa,” pungkasnya.(nty)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *