TERNATE,HR—Pemerintah Kota Ternate melakukan rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Ternate yang dipimpin langsung Ketua TPID Kota Ternate, Jusuf Sunya, Selasa (21/3/2022) di Lantai III Kantor Wali Kota Ternate. Rapat tersebut untuk menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaraan ditribusi kebutuhan pokok menjelang ramadhan 1443 Hijriyah.
Ketua TPID Kota Ternate mengatakan, rapat TPID tersebut digelar untuk mengendalikan laju inflasi dan ketersedian bahan pokok, jelang ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1443 hijriyah, dengan kondisi kelangkaan minyak goreng dalam beberapa waktu terakhir ini di seluruh Indonesia dan menjadi catatan penting TPID Kota Ternate.
“Rapat ini dalam rangka untuk membangun koordinasi, sinergitas dalam rangka menjaga kepastian dan ketersediaan bahan pokok jelang ramadhan dan idul fitri di Kota Ternate,” katanya.
Kata Jusuf, rapat untuk menyikapi kondisi inflasi agar terus stabil meski Pemkot Ternate terus berupaya menjaga kestabilan laju inflasi tersebut.
Jusuf menuturkan, inflasi merupakan salah satu indikator ekonomi yang berdampak pada capaian selama tiga bulan.
“Hal ini kita harapkan dapat mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Dikatakannya, TPID mempunyai tugas selain menjaga ketersediaan pasokan, kemudian menjaga keterjangkauan harga pasar. Bahkan, ada tiga hal yang harus dilakukan TPID, yakni mendukung pemulihan paska pandemi Covid-19, menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga.
“Kita akan berupaya, sehingga sektor pertanian dapat memberikan kontribusi yang besar dalam rangka menggerakkan ekonomi masyarakat. Kita juga akan mendorong pengembangan UMKM berbasis digital sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Ternate,” tegasnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia R. Eko A. Irianto mengatakan, rapat TPID ini dilakukan karena setiap tahun saat perayaan hari besar keagamaan selalu terjadi inflasi yang signifikan pada berbagai komoditas, hal ini mempengaruhi daya beli masyarakat dan hal itu harus di kendalikan.
“Itu harus menyatukan langkah dalam mengantisipasi kenaikkan harga yang mungkin terjadi pada periode April sampai lebaran nanti,” ungkapnya.
Namun sesuai dengan data Bank Indonesia kata dia, ada sejumlah komoditas tertentu yang kerap mengalami kenaikkan cukup tinggi saat hari besar yakni angkutan udara, tomat, rica, ikan cakalang dan ikan malalugis meski pasokan ikan di Ternate cukup signifikan, yang perlu di kontrol pasokannya ke pasar dan harga sampai ke konsumen.
“Kita perlu adanya pemantauan rutin dan operasi pasar dari TPID dan Pemkot Ternate untuk menjaga agar harga tidak fluktuasi” jelasnya.
Tambahnya, ada dua komoditas yang dalam rapat itu disebutkan, harganya dapat fluktuatif yakni minyak goreng dan terigu. Hal ini terpengaruh dengan kondisi harga komoditas internasional.
“Memang harga internasional sedang naik bahkan Indonesia juga melakukan ekspor, kalau terigu yang di impor sehingga ada resiko pasokan komoditas itu terhambat ketika hari besar nanti, makanya perlu di monitor kedatangan pasokannya. Tadi di rapat dari distributor menyampaikan ada pasokan yang akan datang sampai akhir Maret kemudian ada yang sampai April, tapi ada juga yang pasokannya kosong itu yang akan kita update,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, rapat ini dihadiri perwakilan Polres Ternate, Dandim 1501/Ternate, BMKG, BPS, perwakilan toko Firma Agung, toko Semarak, toko Hypermart dan Dinas terkait.(nty)