TOBELO, HR—– Panen Raya sekaligus Demonstration Plot (Demplot) Kelompok Wanita Tani (KWT) Sariloha dalam rangka mendukung program pekarangan lahan lestari (P2L) di Desa Dokulama Kecamatan Galela Barat kabupaten Halmahera Utara, Kamis (23/09/2021).
Kegiatan ini juga menumbuhkan ekonomi yang kreaktif, inovasi dan berkelanjutan dari desa ke kota, serta menyikapi 100 hari kerja visi misi Bupati Halut dan Wabup Halut.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku Utara, Deni Jahan, Asisten II bupati Halmahera Utara, Talib Pono, Kepela Dinas Ketahan Pangan Halut, Alwi Tutupoho, kepala Dinas Sosial Halut, Hediyana Hoata, Kadis Perindag Halut Nyoter Koenoe, Camat Galela Barat dan Unsur Muspika Kecamatan, Kepala Desa se Kecamatan Galela Barat serta anggota Kelompok tani
Kepala Dinas Ketahan Pangan Halut, Alwi Tutupoho menyampaikan apresiasi kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Sariloha Desa Dokulama yang sudah menanam, panen dan produksi tanaman khususnya sayur-sayuran dan buah buahan. Ia juga menyampaikan terdapat beberapa lahan tidak produktif dipekarangan yang dimanfaatkan untuk menanam sayur dan buah-buahan “Jadikan kegiatan ini sebagai motivasi untuk kita semua, karena kegiatan ini adalah sebuah percontohan dan ini bisa menjadi program unggulan.” Katanya.
Menurutnya, Pekarangan pangan lestari membantu masyarakat semenjak adanya pendemi Covid dari tahun 2020 karena dari hasil panen mereka sanggup menyewa loket penjualan di pasar Tobelo dan ada juga di Galela kemudian menciptakan loket penjualan di depan rumah desa tersebut, ” Sampai saat ini desa Soekonora terkenal dengan tanaman tomatnya, bagus dan tahan lama kalau di komsumsi segar dan gurih bahkan penyimpanan bisa sekitar satu minggu masih segar,” ujarnya.
“Dibandingkan dengan tomat yang di datangkan dari Manado masih unggul dengan tomat lokal khususnya Galela dan sekitarnya, selain itu ada juga yang jual ke Morotai dan Ternate,” sambungnya.
Alwi mengungkapkan bahwa Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Malut akan di upayakan Galela Selatan sebagai sentral tanaman sayur- sayuran antara lain tomat dan rica karena kelompok sudah bisa mandiri setelah di bantu dengan dana dekon dari APBN,” Kelanjutan kelompok tanam terus menerus hingga satu ketika tomat Galela bisa terkenal di seluruh Maluku Utara,” katanya.
Lebih lanjut Kadis Ketahanan Pangan Halut mengatakan kelompok wanita tani dengan kebersamaan kelompok. Budaya Babari (gotong royong) berhasil mengolah lahan sampai panen, ” Kelomok KWT ini bisa menambah pendapatan keluarga dan mampu berorentasi bisnis didukung dengan Gakoptan Komakomote yang sudah berjalan 3 tahun ini dengan pembinanya Hadi Lemon,” tandasnya (man).