TERNATE,HR — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan dari Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara, memberikan edukasi tentang bahaya judi online kepada pelajar SMP Negeri 5 Satap, Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Kegiatan tersebut berlangsung pada, 25 Juli 2025, sebagai bagian dari program KKN Kebangsaan ke-XIII dan dilaksanakan bertepatan dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Dalam sesi bertajuk “KKN Mengajar”, Hengky mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Khairun (Unkhair) mengatakan, dirinya bersama tim sengaja mengangkat isu perjudian daring karena sudah semakin marak menjangkau kalangan pelajar melalui media sosial, game daring, dan aplikasi digital.
Menurut Hengky, materi dengan pendekatan interaktif, seperti pemutaran video edukatif, kuis, diskusi kelompok, serta studi kasus nyata agar mudah dicerna oleh siswa tingkat SMP.
“Judi online bukan hanya soal permainan, tapi ancaman serius yang bisa menghancurkan masa depan. Generasi muda harus tahu cara menghindarinya sejak dini,” ujar Hengky di hadapan puluhan siswa.
Materi edukasi mencakup ciri-ciri dan jenis platform judi online yang menyasar remaja, dampak psikologis dan sosial, serta cara melindungi diri dari pengaruh negatif internet. Siswa juga diajak memanfaatkan teknologi untuk tujuan positif, seperti belajar dan berkreasi, bukan untuk berjudi.
Program ini menjadi bagian dari komitmen Unkhair untuk mendorong peran aktif mahasiswa dalam isu-isu sosial strategis. Selain mengaplikasikan pendekatan pemasaran sosial, kegiatan ini juga memperkuat posisi mahasiswa sebagai agen perubahan dan pelopor literasi digital sehat, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Melalui kegiatan ini, Hengky berharap para siswa membangun kebiasaan digital yang bijak dan produktif, serta menjauhi praktik spekulatif yang merusak seperti judi online.
Kepala SMP Negeri 5 Satap, Djihadu Ridha Halid, S.Pd., M.Pd, mengapresiasi kegiatan edukasi yang dilakukan mahasiswa KKN.
Ia menilai kehadiran mereka menjadi bentuk kontribusi nyata dalam membentuk karakter siswa di tengah tantangan era digital yang kian kompleks.