LABUHA HR— Komunitas Pemerhati Sepak Bola (Kompas) Kabupaten Halmahera Selatan, keluhkan aset Pemda Halsel yakni Lapangan Samargalila yang berlokasi di Desa Labuha Kecamatan Bacan rusak parah dan tak terurus. Komunitas yang memayungi 150 pemuda dari 5 desa tersebut harus patungan untuk perbaiki fasilitas lapangan, dari memotong rumput hingga perbaikan tribun lapangan yang ditaksir menghabiskan anggaran puluhan jutaan rupiah.
Padahal lapangan tersebut masuk aset Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Halsel. Koordinator Kompas Halsel Muhammad Agil M Saleh Selasa (31/08/2021) mengatakan, sebagai bagian dari pengawasan penggunaan dana negara, Pemuda memiliki porsi yang sama mencicipi fasilitas olahraga, sebab saat ini Dispora khususnya Bidang Pemuda dan Olahraga lebih fokus pada lapangan GOR GBK sehingga Kompas menilai ada pembiaran dalam penanganan aset lapangan Samargalila Labuha. Padahal beberapa sekolah sepak bola dan club yang ada di Halsel sering menggunakan lapangan Samargalila ketimbang GOR GBK.
“Lapangan Samargalila sering digunakan oleh siapa saja khususnya para pecinta sepak bola, hanya saja lapangan ini semenjak dibangun, kurang sekali diperhatikan pemerintah, yang kami tau lapangan ini hanya disentuh 2 kali oleh pemerintah, yakni momen liga pelajar tahun 2012 dan 2016 momen Poprov dan Halsel jadi tuan rumah, sisanya dibiarkan terbengkalai, jangan ada momen baru diperbaiki, sudah tiga tahun kami yang urus menggunakan dana patungan, kami mohon Disparpora jangan hanya fokus pada GOR GBK saja tapi Samargalila juga diperhatikan karena ini masuk aset pemerintah,”tegas Agil sapaan akrabnya ditemui di lapangan samargalila Labuha
Terpisah Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Muhammad Nur, ditemui di ruang kerjanya Senin (31/08/2021) mengaku, jika benar lapangan Samargalila kurun waktu tiga tahun terakhir tidak ada perawatan khusus disebabkan tidak ada pos anggaran pemeliharaan.
“Benar kami memang tidak ada anggaran pemeliharaan, sehingga tidak bisa berbuat banyak, tiap tahun kami sudah ajukan namun selalu dipangkas tim TAPD, semoga kedepan perda tentang olahraga sudah ada maka kami akan fokus full untuk aset – aset olahraga,”ujarnya.
Selain Samargalila kata M Nur, lapangan GOR GBK juga tidak ada anggaran pemeliharaan, jika sepintas terlihat bersih itu karena kebijakan bukan ada anggaran pemeliharaan yang dimaksud.
“Kalau teman – teman lihat lapangan GOR GBK rumputnya sering dipotong itu hanya kebijakan, bukan anggaran pemeliharaan yang dimaksud, basudara pecinta Blbola mohon bersabar,”ujar Hi Opan biasa disapa. (echa)