PULAU MOROTAI,HR- Komunitas Literasi Morotai (KLM) Pulau Morotai, Maluku Utara sebagai wadah pemuda yang melaksanakan kegiatan sekolah non formal, seperti diskusi ilmiah, camping, dan peduli akan objektif wisata yang dikunjungi dari sampah plastik.
Menurut Ketua Komunitas Literasi Morotai, Suratman Dano Mas’ud, bahwa melihat kondisi sosial maupun pendidikan di Pulau Morotai tentunya membuat resah bagi individu atau pegiat literasi ini yang berujung pada itikad dalam membentuk Komunitas Literasi pekan lalu dalam bentuk Camping di salah satu tempat Wisata andalan Pulau Morotai yakni Air Terjun Nakamura.
“Dalam kegiatan tersebut, turut hadir perwakilan dari mahasiswa Unipas Pulau Morotai, siswa/siswi SMA N 1 Pulau Morotai dan beberapa orang dikalangan pemuda / umum,” ungkapnya, Selasa (27/7/2021).
Adapun maksud dan tujuan dibentuk Komunitas Literasi Morotai ini adalah meningkatkan kemampuan serta skill anggota dalam mengembangkan potensi dirinya dalam dunia literasi serta mengaktulisasikan dalam bentuk tindakan nyata seperti program-program sosial yang menyentuh langsung dengan masyarakat dan lingkungan sekitar.
Disebutkan, dalam kurun waktu enam bulan terakhir tahun 2021, selain fokus kegiatan pada peningkatan minat literasi masyarakat, kegiatan sosial kemasyarakatan dan lingkungan, juga project penulisan buku Sejarah Morotai.
“Adapaun kegiatan kempingnya dilaksanakan selama dua hari yang dimulai pada jumat, 23/07/2021 pukul 16:00 wit sampai dengan Minggu, 25/07/2021 pukul 09:00 wit dengan agenda pembahasan perkembangan literasi morotai, pembentukan Komunitas Literasi Morotai dan pembersiah sampah seputar lokasi air terjun Nakamura,” terang Suratman.
Untuk terus mengembangan komunitas literasi ini, kata Putra Morotai ini, agar tetap hidup dengan terus menunjukan eksistensinya kepada seluruh khalayak umum dengan karya dan tindakan nyata bentuk aksi program yang menyentuh langsung dengan masyarakat, lingkungan dan terlebih lagi potensi anggota dalam menghasilkan karyanya di dunia literasi.
Selain dari pengetahuan dan pengalaman setelah mencurahkan saat sesi diskusi, dalam momentum kemping ini juga didapatkan suatu nilai dasar yang kemungkinan hampir punah disetiap isi kepala manusi modern saat ini yakni kesadaran diri akan pentingnya menjaga kestabilan lingkungan dengan terus menjaga pola alami alam dan hubungannya dengan eksistensi manusia.
“Adapun jenis sampah yang ditemui dilokasi sekitar tempat wisata air terjun nakamura adalah sampah pelastik dari aqua jenis gelas dan botol, pembungkus biskuit, kertas kantong, dan pembungkus biskuit jenis lainnya sebanyak 12 kantong plastik besar,” ujarnya.
Harapannya, agar seluruh pengunjung wisata air terjun nakamura agar selalu menjaga kebersihan seputar lokasi air terjun dengan membuang sampah pada tempatnya atau dengan membawa kembali sampahnya setelah kembali dari lokasi air terjun nakamura dan membuangnya pada tempatnya.
“Kepada pemerintah khususnya dinas terkait agar selalu memperhatikan kondisi tempat wisata telebih lagi soal penyediaan tempat sampah dan ini tidak berlaku hanya pada wisata air terjun nakamura saja, namun seluruh tempat wisata yang ada di morotai demi kenyamanan pengunjung dan keberlangsungan tempat wisatanya kedepan,” tutup Ketua Komunitas Literasi Morotai, Suratman Dano Mas’ud.(red)