TOBELO,HR — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Maluku Utara melakukan kunjungan ke Tambang Emas Gosowong PT Nusa Halmahera Minerals pada (14/08/2024). Kunjungan tersebut dalam rangka site tour sekaligus sharing edukasi bersama tim Emergency Response Team (ERT) NHM dan tim dari Kinerja Sosial dan Urusan Regional (KS-UR) NHM.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Stasiun Geofisika Klas III Ternate, Gede Eriksana Yasa, SP beserta staf, Kepala Stasiun Meteorologi Klas III Gamarmalamo Halmahera Utara, Wahyu Guru Imantoko, S.Kom beserta staf. Dari NHM mewakili Manajemen, Deputy Manager OHS Safety Trainer, Era Setiawan, beserta Kepala Divisi Pelibatan Pemangku Kepentingan KS-UR, Dodi Wirawan Panudu, Supervisor Susdev KS-UR, Salim Ahmad dan ERT Coordinator Support Safety, Iwan Sutan Panduko.
Melalui rilis dari Departemen Komunikasi NHM, Kamis (29/08/2024), Deputy Manager OHS Safety Trainer, Era Setiawan, dalam sambutannya mengatakan bahwa kunjungan dari BMKG ke Gosowong merupakan suatu kehormatan. Dengan adanya kunjungan ini diharapkan kedepannya bisa menjalin kerjasama untuk berkolaborasi dalam program tanggap bencana alam di Kabupaten Halmahera Utara khususnya di lingkar tambang.
“Kedatangan bapak-bapak dari BMKG ini merupakan suatu kehormatan bagi kami NHM. Seandainya kita bisa berkolaborasi kedepannya. Sama halnya tim Rescue kita yang sudah berkolaborasi dengan Pemerintah seperti Basarnas dalam kegiatan-kegiatan persiapan bencana. Dimana tim kami pernah dilatih Basarnas tentang penyelamatan baik itu di perairan maupun di darat. Kiranya kedepan kita bisa berkolaborasi bersama antara, NHM, Basarnas dan BMKG dalam kegiatan tanggap kebencanaan,” kata Era.
Pertemuan dilanjutkan dengan sharing edukasi dimana tim KS-UR oleh Salim Ahmad, mempresentasikan materi mengenai program Sekolah Tangguh Bencana di wilayah lingkar tambang. Sedangkan dari ERT oleh Iwan Sutan Panduko, mempresentasikan Profile Emergency Respone Team.
Kepala Stasiun Geofisika Klas III Ternate, Gede Eriksana Yasa, SP., dalam sambutannya menyampaikan merasa terhormat bisa berkunjung ke Gosowong untuk yang pertama kalinya.
“Harapan kita sama, kiranya ini merupakan awal agar kita bisa bersama berkolaborasi untuk selanjutnya. Karena ketika saya melihat program Sekolah Tangguh Bencana yang dikirimkan, ini sangat sinergis dengan salah satu program kami di BMKG yang banyak menyasar di sekolah-sekolah dari TK sampai Perguruan Tinggi.
Gede juga menginformasikan bahwa BMKG selama lima tahun sudah memiliki kemampuan untuk bisa mengetahui gempa itu sudah terjadi dibawah lima menit. Itu merupakan sebuah prestasi bagi BMKG Indonesia yang sudah hampir menyamai Jepang, dimana bisa mengetahui pusat terjadinya gempa di bawah 3 menit.
“Di tahun ini kita targetkan bisa mengetahui gempa dibawah 3 menit. Kami sudah memiliki alat pendeteksi gempa sebanyak 500 dari Sabang sampai Merauke. Jadi semakin banyak alat yang kita miliki, kita semakin cepat mengetahui pusat gempa semakin cepat,” tutur Gede.
Untuk diketahui sebelum kunjungan ke Gosowong, BMKG telah menggelar pelatihan dalam kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami di Greenland Hotel, Tobelo, 12-13 Agustus 2024. Kegiatan yang melibatkan Instansi terkait, Organisasi Perangkat Daerah, dan masyarakat ini juga dihadiri perwakilan dari NHM yakni, dari ERT, Iwan Sutan Panduko dan Aristo Elly dan dari KS-UR, Salim Ahmad Output dari kegiatan tersebut guna mempersiapkan masyarakat dan sekitarnya menghadapi ancaman bencana alam, dengan pengetahuan dan keterampilan dan kesiapsiagaan yang diperoleh melalui program ini, kita dapat menjadi komunitas yang lebih tangguh dan aman (man).