TERNATE,HR – Usulan biaya operasional rumah sakit daerah (RSD) Kota Ternate sebesar Rp4,2 miliar yang mendahului Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) oleh Dinas Kesehatan Kota Ternate masih jadi pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ternate.
Ketua DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailusy saat dikonfirmasi mengatakan, ada beberapa kegiatan mendahului APBD-P, DPRD mempertimbangkan untuk belum disetujui karena beban APBD masih harus dipertimbangkan.
“Refocusing cukup banyak, jadi kalau dibolehkan pasti akan dibahas di APBD-P dan di APBD induk,”akunya, Selasa (22/6/2021).
Menurut Muhajirin, paling penting di Makassar Timur juga, masih diskusikan sebaik mungkin oleh Banggar.
“Misalnya, mendahului belum disetujui, kemudian tender untuk alokasi kementerian bisa jalan berarti kita tunggu di perubahan, kalau mendesak untuk didahulukan akan kita bicarakan. Akan tetapi untuk biaya operasional kesehatan agak berat,” ucap Muhajirin.
Selain itu, kata Muhajirin bukan hanya biaya operasional RSD Ternate, BKPSDM soal prajab CPNS 80 persen yang mau ke 100 persen, itu ditunda lagi.
“Saya mau kedepan itu dibuat perencanaan, sebelum APBD disahkan, tolong di kroscek sebaik mungkin sehingga disahkan tidak ada lagi kegiatan yang belum terakomodir,” pungkasnya.(nty)