DARUBA,HR—Musyawarah Daerah (Musda) II Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) resmi degelar, Rabu (27/1/2020) malam tadi gedung Resto Irama. Musda dengan tema “Masifikasi Geraka Angkatan Muda Menuju Insan Paripurna” ini resmi dibuka oleh Bupati Pulau Morotai, Benny Laos yang diwakili Asisten I Setda Pulau Morotai Tahmrin Fabanyo.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Pulau Morotai, Fahmi Djaguna dalam sambutannya menyampaikan, tujuan dari pelaksanaan Musda adalah berakhirnya masa jabatan pengurus sehingga akan memilih kepengurusan baru dan mendengarkan laporan pertanggung jawaban pengurus demisioner.
Dengan demikian, dalam Musda II dirinya akan mendorong kader yang punya kemampuan untuk memimpin organisasi ini ke depan lebih bagus, karena dirinya tidak lagi maju bertarung pada Musda ini.
“Saya siap menyerahkan jabatan kepada penerus yang bersedia menjadi pimpinan baru dalam hasil Musda nanti. Saya Cukup satu periode, setalah ini kami tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai ketua dan wakil ketua,” katanya.
Sementara Bupati Pulau Morotai dalam sambutannya yang dibacakan Asisten I, Thamrin Fabanyo menyampaikan, sejarah telah mencatat bahwa pemuda adalah lokomotif dari setiap pergerakan besar di seluruh dunia.
“Jika pada masa penjajahan pemuda mengangkat senjata mengusir imperialis. Maka, dalam mengisi kemerdekaan sejatinya pemuda tetap idealis,” ujarnya.
Menurutnya, tema yang diusung pada Musda II ini dirinya sangat setuju karena dalam membangun sebuah masifikasi gerakan khususnya pemuda dapat dilakukan adalah dengan menjadi makhluk sosial yang peka terhadap lingkungan.
“Pemuda adalah pelopor menjadi terdepan dalam praktik melayani, maka angkatan muda perlu menunjukkan kiprah pengabdian terhadap sesama manusia tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, dan antar golongan,” ujar mantan Sekda Kota Tidore Kepulauan ini.
Sedangkan Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Provinsi Maluku Utara (Malut), Faujan A. Pinang mengatakan, Pemuda Muhammadiyah di Pulau Morotai harus menjadi garda terdepan diberbagai bidang.
Untuk menjadi garda terdepan, kata Faujan, tentunya tidak mudah maka dibutuhkan komitmen dan semangat serta kekompakan kader Pemuda Muhammadiyah di Pulau Morotai.
“Jangan ada sekat diantara sesama kader, semua kader harus bersatu. Kalau ngaku kader bekerjalah untuk persyerikatan ini, jangan nanti tiba di sebuah momentum baru datang mengaku kader, tapi tidak berkontribusi terhadap persyerikatan,” pungkasnya.(red)