Penderita Stunting di Halsel Naik Drastis, Kadinkes : Sasaran yang Diperiksa Menurun

  • Whatsapp
Data presentasi balita penderita stunting di 32 PKM yang ada di 30 kecamatan di Halsel kurun waktu 2019 hingga 2020

LABUHA HR— Terhitung dua tahun terakhir balita penderita stunting di Kabupaten Halmahera Selatan terbilang tinggi, sebagaimana data yang direalis Dinas Kesehatan Halsel.

Tahun 2019 jumlah balita penderita stunting tahun 2019 tercatat capai 759 balita dan 14 persen tingakat penanganan medis, sementara tahun 2020 balita penderita stunting naik menjadi 1034 balita, dan untuk penanganan sementara persentase 11 persen.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Kesehatan Asia Hasjim mengaku, jumlah balita penderita stunting dan sasaran yang diperiksa seimbang sehingga presentasi medis menurun.

“Berdasarkan data dari masing – masing PKM yang ada di Halsel, misalkan tahun 2019 di Desa Wayaloar balita penderita stunting ada 13 balita tingkat presentasi penanganan medis 5 persen, di tahun 2021 naik menjadi 133 balita penderita stunting seimbang dengan tingginya proses penanganan dan tindakan medis dengan presentasi 40 persen, sama halnya dengan desa lainnya. Sehingga tingkat sembuh balita penderita juga tinggi sehingga jumlah balita penderita stunting Alhamdulillah menurun,”jelas Kadinkes Halsel Jumat (03/09/2021).

Diketahui, jumlah balita penderita stunting yang direalis Dinkes Halsel merupakan total data dari 32 PKM yang ada di 30 kecamatan, dengan total pencapaian penyembuhan tahun 2020 sebanyak 30 persen.

Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya. Di Indonesia, kasus balita penderita stunting masih menjadi masalah kesehatan dengan jumlah yang cukup banyak.

Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dengan manifestasi kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun, penyebabnya kekurangan gizi kronis dengan manifestasi kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. Kekurangan gizi pada masa janin dan usia dini akan berdampak pada perkembangan janin. (echa)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.