Pertama Kali, RSUD Tobelo Berhasil Operasi Bedah Saraf Anak Hirdrosifalus

  • Whatsapp

TOBELO, HR — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tobelo kabupaten Halmahera Utara melaksanakan operasi bedah saraf pertama di Maluku Utara kepada Balita berusia 8 bulan penderita Hidrosefalus, Nasya Queen Seng, di ruang Instalasi Kamar Operasi RSUD Tobelo, Kamis (20/07/2023).

Nasya Queen Seng ditangani langsung oleh Dokter Spesialis Bedah Syaraf Prof. Dr. dr. Eka J. Wahjoepramono, Sp.BS, dari Tim Bedah Saraf Siloam Indonesia. Operasi tersebut diperkirakan berlangsung sekitar satu jam dan sukses.

Usai melakukan operasi, Prof. Dr. dr. Eka J. Wahjoepramono, Sp.BS, menjelaskan bahwa Hidrosefalus adalah penumpukan cairan di rongga otak, sehingga meningkatkan tekanan pada otak, Pada bayi dan anak-anak, hidrosefalus membuat ukuran kepala membesar.
Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini bisa menimbulkan sakit kepala hebat. Cairan otak diproduksi oleh otak secara terus-menerus, dan diserap oleh pembuluh darah.
“Hidrosefalus terjadi ketika produksi dan penyerapan cairan otak tidak seimbang,” katanya.

Direktur RSUD Tobelo, dr Janta Bony, S.PB (tengah) Prof. Dr. dr. Eka J. Wahjoepramono, Sp.BS, dari Tim Bedah Saraf Siloam Indonesia (kiri)

Menurutnya, penyakit seperti ini, makin cepat ditangani makin bagus, jika terlambat akan makin jelek, dan kepalanya bisa membesar seperti buah semangka, ” Apalagi kalau sudah ada alat CT Scan maka lebih cepat mendiagnosa,” ujarnya.

Dokter Spesialis Bedah Syaraf ini menyebutkan sesuai program Menteri Kesehatan Republik Indonesia bahwa Kesehatan itu dibuat merata di seluruh Indonesia,” Nah operasi seperti ini, mestinya di kota besar saja, tapi kembali lagi, teman-teman di RSUD Tobelo bisa melaksanakan operasi bedah saraf otak, dan operasi ini pertama kali di Halmahera Utara,” jelasnya.

Untuk melakukan operasi seperti ini, lanjutnya, tentu harus memiliki sarana dan prasarana pendukung, dan Direktur RSUD Tobelo sangat mendukung, ” Kami membawa semua alat dari Jakarta sebagi persiapan,” katanya.

Prof Eka mengungkapkan telah membuat kesepakatan dengan Dirut RSUD Tobelo jika ada kasus yang memungkinkan operasi bedah saraf di Tobelo, pihaknya akan datang, ” Ada tim kita dokter Ivan di Ambon, kami dari Jakarta akan datang, tujuannya mensimulasi para dokter di Tobelo dan pada akhirnya dalam waktu dekat bisa sendiri melaksanakan operasi sehingga kedepan jika ada kasus seperti ini tidak lagi di kirim ke luar daerah,” jelasnya.

Prof Eka sangat optimis, melihat kamar operasinya meski sederhana tetapi sangat bersih dan teratur, kemudian sarana prasarana selain bantuan dari pusat, pihaknya juga akan membantu, ” Mudah-mudahan ini menjadi tonggak positif, dan kabupaten Halmahera Utara cukup maju dalam pengelolaan pelayanan kesehatan di RSUD Tobelo,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Tobelo, dr. Janta Bony, S.PB menyampaikan apresiasi karena hari di RSUD Tobelo dapat melakukan operasi hidrosefalus bersama dengan tim bedah saraf dari Siloam Indonesia, ” saya berharap kerjasama ini tidak hanya sampai disini tapi terus berkelanjutan,” katanya.

“Mudah-mudahan pemerintah pusat juga melirik kami memperhatikan kami di RSUD Tobelo, bisa melakukan operasi-operasi lainnya terutama kasus bedah saraf.” Sambungnya.

Dokter Janta juga menyebutkan di tahun 2023 ini, RSUD Tobelo mendapat bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pengadaan alat CT Scan dari pemerintah pusat sehingga dapat menunjang mendiagnosis penangangan kasus bedah saraf di RSUD Tobelo,” Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Eka mau menyediakan waktu, tenaga memberikan sare ilmu, pengalaman dan juga dapat melakukan bedah saraf pertama di RSUD Tobelo,” katanya.

Sedangkan Ibu pasien, Rahayu Pangandaheng, mengatakan semenjak dalam kandungan, anaknya sudah mengalami sakit hidrosefalus, ” Waktu itu usia kandungan saya 6 bulan, memeriksa kandungan di dokter spesialis kandungan Cristian Homenta, kandungan saya dinyatakan sehat, nanti di usia 9 bulan waktu USG dokter bilang bayi posisi melintang dan di kepala ada cairan.” Jelasnya.

Akhirnya, kata Rahayu, diputuskan untuk dilakukan operasi waktu persalinan, setelah itu, bayi di rawat di ruang ICU RSUD Tobelo selama 1 bulan lebih, ” Selama ini, kami bolak balik RSUD menganti selang untuk minum susu (NGT), kami juga berusaha dengan obat tradisional, puji syukur, anak saya akan di operasi secara gratis, dan itu ditelepon langsung oleh dokter Janta Bony Dirut RSUD Tobelo,” jelasnya.

Dia tak lupa mengucapkan terimakasih kepada pihak RSUD Tobelo dan Tim bedah saraf Siloam Indonesia yang telah memberikan bantuan operasi penyakit anaknya yang selama 8 bulan lebih ini menderita Hidrosefalus,” Semoga bantuan dari bapak dan ibu dokter menjadi amal ibadah, anak kami sudah selesai di operasi,amin,” tandasnya (man).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *