Buka Kegiatan Advokasi dan Sosialisasi, Kadinkes Ajak Dukung Pelaksanaan Imunisasi IPV-2 dan Sub PIN Polio

  • Whatsapp

TERNATE, HR – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara, Idhar Sidi Umar membuka pelaksanaan advokasi dan sosialisasi dalam rangka mendukung pelaksanaan Imunisasi IPV-2 “Dua Dosis IPV, Memberikan Perlindungan Optimal Terhadap Polio”, Selasa (9/7/2024) di Hotel Jati.

Idhar mengatakan, sejak Mei 2012, World Health Assembly (WHA) telah memprakarsai Pekan Imunisasi Dunia yang diperingati pada tiap Minggu keempat bulan April (24-30 April). Hingga saat ini, Pekan Imunisasi Dunia telah dilaksanakan kurang lebih dari 180 negara melalui pelaksanaan berbagai kegiatan.

Menurutnya, berdasarkan data WHO pada tahun 2022, jumlah angka yang tidak mendapatkan imunisasi atau disebut dengan zero dosen ditingkat global yaitu 14,3 juta anak. Data ini menunjukan penuruan dari tahun 2021 yaitu 18,1 juta anak, kondisi ini sudah hampir menyamai situasi saat sebelum pandemi dibtahun 2019 (12,9 juta anak). Sementara di Indonesia, jumlah anak yang belum di imunisasi lengkap sejak 2018 sampai tahun 2023 adalah 1,878, 820 anak.

Pekan Imunisasi Dunia (PID) Tahun 2024 kata dia, ditingkat global akan merayakan 50 tahun program EPI (Essential Program on Immunization), sedangkan Indonesia mengusung tema Nasional “Imunisasi Lengkap, Indonesia Kuat”.

Lanjutnya, sudah cukup lama polio, dalam beberapa tahun di temukan beberapa kasus dan mengkhawatirkan dan pemerintah mengambil langkah langkah antisipasi sehingga dilakukan pekan imunisasi polio.

“Mudah – mudahan dalam pertemuan ini bisa menyebar luaskan informasi terutama orang tua, karena kita berikan imunisasi kepada balita dari 0-7 tahun. Ini pekerjaan kita semua baik Dinkes maupun pemerintah secara umum terkait dengan Pekan Imunisasi Nasional,” ujar Idhar.

Selain membuka kegiatan tersebut, Kadinkes Malut, Dinkes Kabupaten Kota dan media juga melakukan penandatanganan terkait komitmen bersama yakni ;

1. Mendukung dan melaksanakan Imunisasi IPV-2 dan Sub Pin Polio
2. Menyanyikan data dan informasi perkembangan capaian pelaksanaan Polio
3. Melakukan upaya komunikasi resiko untuk meminimalisir penolakan atau penyebarluasan pesan – pesan negatif (hoaks)
4. Menggerakkan sasaran terumata anak usia sekolah yang tidak bersekolah
5. Melakukan sosialisasi, edukasi dan penggerakan kepada masyarakat dalam pelaksanaan Imunisasi IPV-2 dan Sub PIN Polio
6. Melakukan pendampingan dalam pelaksanaan PIN Polio.(nty)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *