TERNATE,HR–Mahasiswa Program Studi (Prodi) Psikologi Universitas Khairun (Unkhair) angkatan 2023 kelas 3A mengadakan kegiatan Psikoedukasi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Ternate.
Kegiatan yang dilaksanakan Sabtu (11/1/2024) ini mengangkat tema “Regulasi Emosi dan Persiapan Anak Binaan untuk Reintegrasi ke Masyarakat” dengan Teraika Srisulastri, M.Psi., Psikolog sebagai pemateri utama.
Melalui rilis, disebutkan bahwa psikoedukasi ini bertujuan memberikan keterampilan kesehatan mental kepada anak binaan LPKA yang sedang menjalani pembinaan, agar mereka lebih siap menghadapi reintegrasi ke masyarakat.
Kegiatan dimulai dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan sambutan oleh Amalia S.J Kahar, S.Psi., M.Psi., Psikolog, yang juga Koordinator Program Studi Psikologi Unkhair.
Dalam sambutannya, Amalia mengungkapkan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari pencegahan, penanganan, dan promosi kesehatan mental bagi anak binaan.
Kesempatan itu, Kepala LPKA Kelas II Ternate, Sudirman, A.Md.IP., SH, juga memberikan sambutan hangat dan membuka acara secara resmi.
Ia berharap, agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan melalui kerjasama antara LPKA dan Program Studi Psikologi UNKHAIR. Saat ini, LPKA Ternate membina 27 anak yang sudah dianggap sebagai keluarga oleh pihak lembaga.
Psikoedukasi ini di bagi dalam dua sesi utama, yakni sesi pertama fokus pada regulasi emosi, dengan pengenalan cara mengenali dan mengelola emosi menggunakan teknik grounding.
Anak binaan di latih untuk fokus pada lima objek di sekitar mereka sebagai cara untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan konsentrasi.
Sesi kedua, membahas persiapan anak binaan untuk reintegrasi ke masyarakat. Anak binaan dibagi dalam kelompok untuk mendiskusikan rencana mereka setelah kembali ke masyarakat serta tantangan yang mungkin mereka hadapi.
Mereka juga melakukan mini drama untuk mensimulasikan situasi yang mungkin terjadi dalam keluarga dan lingkungan sosial. Selama sesi ini, teknik regulasi emosi juga diterapkan untuk membantu mereka menghadapi respons yang kurang diharapkan dalam situasi tersebut.
Kegiatan ini di tutup dengan sesi tanya jawab yang antusias diikuti oleh anak binaan, diakhiri dengan foto bersama sebagai kenang-kenangan.
Adanya psikoedukasi ini diharapkan dapat memberikan bekal keterampilan mental yang bermanfaat bagi anak binaan dalam mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat. (Kehumasan)*