TERNATE,HR – Setiap usulan melalui musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan yang berada di wilayah Kota Ternate harus memiliki keunggulan tersendiri. Dimana, konsep ini akan didorong Badan Perencanaan, Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Ternate, untuk tiga kecamatan terluar terkait pengembangan sektor wisatanya.
“Apa yang jadi pembeda musrenbang di tiap kecamatan? Yang diharapkan ini, musrenbang merupakan satu instrument yang menjaring aspirasi, tapi ansihnya dia bukan hanya menjaring aspirasi, tetapi isu besar yang di bangun di Ternate Utara prioritas ke apa? Ternate Selatan juga begitu, dan Ternate Barat fokus yang mana?. Misalnya Kecamatan Pulau mendorong Foramadiahi sebagai destinasi Kampung Tua, itu menarik, sehingga dia bersinergi dengan Benteng Kastela dan Jambula. Ini artinya, Kampung Tua menjadi keunggulan di Kecamatan Pulau, dan ini akan dikemas oleh SKPD terkait,’’ jelas Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly, Rabu (22/2/2023).
Bukan hanya di Foramadiahi, Kecamatan Moti di Tanjung Pura baiknya di tata, karena pasar yang tidak difungsikan di bongkar, agar di kawasan tersebut dibuat destinasi wisata baru.
“Moti itu baiknya di tata Tanjung Pura, karena pasar yang tidak difungsikan dibongkar saja, sehingga disitu jadi destinasi wisata. Kenapa space itu tidak digunakan buat space baru disana, sebagai pemantik dengan keragaman biota dan air yang menarik. Di konsep Bappelitbangda untuk mendorong tiga kecamatan terluar itu wisatanya,’’ katanya.
Begitu juga di Kecamatan Pulau Hiri, ada Gurabala atau Batu Balubang, di depan Faudu ada Guramangofa disitu kan salah satu site penyelam yang tercantik kedua, menurut istri mantan Bupati Morotai Sherly Tjoanda.
Lanjutnya, hal ini yang mau didorong sebelum masuk ke musrenbang kota, sehingga pihaknya akan membuat penguatan dan harus mengintervensi.
“Benar ada yang usul selokan, itu normatif, namun Bappelitbangda buat setiap kecamatan harus ada keunggulan yang didorong. Konsep ini harus tong genjot di musrenbang , sehingga SKPD bisa merespon,’’ ungkapnya.
Selain itu, musrenbang akan berakhir di Pulau terluar, yakni Batang Dua, rencananya tanggal 14 Maret malam Pemkot akan menggunakan KM Sabuk Nusantara 86 menuju Batang Dua.
“Jadi musrenbang di Batang Dua itu tanggal 15 Maret, musrenbang di Batang Dua agak berbeda karena dirangkaikan dengan kegiatan PKK, ada beberapa program yang diikutkan Ibu Wali Kota di Batang Dua. Bahkan rencananya musrenbang kali ini kita tidak di Mayau, tetapi di Tifure, Pantai Sagu, karena selama ini kita tidak pernah berkunjung ke pulau itu. Sehingga dengan harapan ada hal baru yang bisa kita lakukan di Tifure,’’ bebernya.
Tambahnya, Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman besok membuka musrenbang di Ternate Barat bertempat di Retso Wailanga.(nty)