LABUHA,HR— Meski menderita lumpuh saraf selama 5 tahun, Sulaiman Basrah (12), bocah asal Desa Wayamiga Kecamatan Bacan Timur Kabupaten Halmahera Selatan, tidak masuk dalam data penerima bantuan Dinas Sosial Kabupaten Halmahera Selatan.
Sebagaimana diungkap Kepala Desa Wayamiga Dahlan Matli kepada wartawan saat bertemu di kediaman Sulaiman Senin (08/03/2021). Kades mengaku, setiap tahun pihaknya berulang kali memasukan nama Sulaiman ke Dinsos setempat, sebagai warga berhak penerima bantuan sosial, namun hingga saat ini Sulaiman tidak pernah mendapat bantuan tersebut. Anehnya justru ada nama lain yang tercatat sebagai warganya justru mendapat bantuan.
“Tahun 2019 hingga tahun 2020 kemarin, kami juga masukan nama Sulaiman sebagai warga berhak menerima bantuan, dari sekian data warga kami masukan ke Dinsos, Adik Sulaiman tidak masuk dalam daftar, malah ada nama warga lain di luar data kami justru mendapat bantuan tersebut, padahal pernah sekali Dinsos sudah turun mendata namun sebatas data di kertas bantuan untuk Sulaiman tidak ada,”beber Kades Dahlan.
Hal serupa, juga diakui Ibu dari bocah penderita Lumpuh saraf Nursinah Basrah saat ditemui di kediamannya, kepada wartawan Nursinah mengaku pihak Dinsos pernah ke kediamannya untuk mendata, namun tidak bertindak apa-apa.
“Mereka (Dinsos-red) pernah ke rumah saya, bertanya pula soal awal mula sakit anak saya ini dan mereka berjanji akan memberikan kursi roda untuk anak saya, namun bantuan tersebut tidak kunjung datang, kami hanya petani serabutan untuk makan sehari-hari saja pas pasan tidak mampu untuk membiayai pengobatannya, saya sudah pasrahkan nasib anak saya ke yang maha kuasa,”ujarnya berderai air mata.
Sementara, Kadinsos Halsel Jusmin Dahlan dikonfirmasi melalui sambungan telepon berdalih, jika sampai saat ini pihaknya belum mendapat laporan dari desa, terkait nama Sulaiman penderita lumpu saraf, sehingga dirinya baru mengetahui melalui berita di media.
“Mungkin belum terdata di data kami, sebab belum ada laporan dari pihak desa setempat, nanti saya kroscek lagi,”katanya.
Anehnya saat ditanya, soal pengakuan pihak kades yang sudah mengajukan data warga tersebut, Jusmin malah mengatakan, mungkin datanya tercecer.
“Data yang dimasukan, mungkin saja tercecer,”tandasnya sembari mengakhiri wawancara.
Sekedar diketahui, Adik Sulaiman menderita lumpuh saraf sejak duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar, awalnya anak dari pasangan Ibkar Basrah dan Nursina yang berprofesi sebagai petani ini menderita demam tinggi, seketika seluruh tubuhnya kaku dan di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuha pada tahun 2016 dan sempat mendapat terapi medis, namun terhenti dikarenakan biaya, kedua orang tua Sulaiman juga pernah bermohon ke Pemda setempat melalui pemerintah Desa namun tak ada respon positif. untuk makan, mandi serta buang air bocah Hafiz Qur’an ini harus dibantu Ibunya. Kondisi Sulaiman saat ini hanya terbaring lemas ditempat tidur sesekali ia menangis karena kesakitan. (echa)