TERNATE, HR—-Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate turun tangan mengatasi penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di sejumlah depot di Kota Ternate. Buktinya, pasca kenaikan harga BBM Pertamax di Malut seharga Rp12.750 per liter, penjualan BBM Pertamax di depot – depot melonjak naik mulai dari Rp12.000 – Rp17.000 per liter.
Ketua DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailusy, Rabu (6/4/2022) kepada sejumlah wartawan mengatakan, bukan hanya soal minyak, tapi banyak hal termasuk soal penetapan harga di pasar.
Muhajirin meminta Pemkot agar turun tangan, serta Wali Kota harus memerintahkan dinas dan bagian yang mempunyai tupoksi.
“Nanti kita minta Komisi panggil pengusaha Siantan dan Maluku, untuk memastikan kenaikan harga BBM Pertamax. Bahkan, catatan yang paling penting, SPBU ini nakal, kalau siang dong buka seadanya, kalau malam dong buka jeriken masuk dan itu memicu,” tegasnya.
Dikatakannya, ini kewenangan pemerintah, jika tidak ikut maunya pemerintah, maka pemerintah harus mengevaluasi izin mereka. Kemudian, SPBU nakal juga harus diberikan sanksi.(nty)