JAKARTA,HR—Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) akan menghadiri Kongres Pemuda/KNPI XVI di Maluku Utara, pada 15-22 Mei 2022. Hal tersebut Bamsoet sampaikan saat bertemu dengan Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Presiden Majlis Belia Malaysia (MBM) Mohd Izzat Afifi, Bamsoet mendorong agar KNPI bersama Majlis Belia Malaysia (MBM) senantiasa meningkatkan hubungan kepemudaan antara Malaysia dengan Indonesia (Malindo), dalam bentuk dialog maupun berbagai kemitraan lainnya.
Mengingat kedua negara memiliki populasi pemuda yang sangat besar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), Indonesia dengan sekitar 145 juta pemuda, Malaysia dengan sekitar 24 juta pemuda.
“Peningkatan hubungan people to people contact melalui para pemuda sangat penting, agar kedua negara bisa senantiasa menjaga kedamaian dan bisa menghadapi bersama berbagai gangguan yang datang,” ujar Bamsoet usai menerima pengurus KNPI dan pengurus MBM, di Jakarta, dikutip dari laman jpnn.com, Selasa (12/4).
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, sebagai organisasi kepemudaan di masing-masing negara, KNPI dan MBM harus bisa menjadi lokomotif memajukan pemuda Asia Tenggara agar menjadi Macan Asia.
Sebagai kawasan yang paling stabil di dunia, tanpa pernah ada intervensi militer maupun gonjang-ganjing lainnya yang mengganggu kondusifitas kawasan, masa depan ASEAN yang damai bukanlah semata terletak pada kekuatan ekonomi, sosial, budaya, maupun militernya. Melainkan terletak pada para pemudanya.
Sebagai kawasan yang paling stabil di dunia, tanpa pernah ada intervensi militer maupun gonjang-ganjing lainnya yang mengganggu kondusifitas kawasan, masa depan ASEAN yang damai bukanlah semata terletak pada kekuatan ekonomi, sosial, budaya, maupun militernya. Melainkan terletak pada para pemudanya.
Politikus Golkar ini menerangkan, khusus terkait sektor ekonomi, ASEAN tercatat memiliki pertumbuhan yang tinggi dalam investasi perusahaan teknologi berbasis digital atau start up. Pada 2015, pendanaan teknologi berbasis digital atau start up tercatat hanya sekitar 7,86 miliar dollar AS.
Pada triwulan II/2021, jumlahnya meningkat pesat menjadi 124,8 miliar dollar AS. “Memiliki jumlah penduduk mencapai 655,298 juta jiwa, ASEAN telah menjadi pasar potensial bagi perusahaan teknologi dari berbagai negara dunia. Karenanya agar tidak hanya menjadi pasar, para pemuda ASEAN harus bisa meningkatkan kompetensi diri dan berkolaborasi antar sesama,” jelas Bamsoet.(red/jpnn)