Pemda Halmahera Utara Gelar Peringatan Nuzul Qur’an 1444 H/2023 M

  • Whatsapp

TOBELO, HR– Pemerintah Daerah (Pemda) kabupaten Halmahera Utara memperingati acara Nuzul Qur’an 1444 H/2023 M yang dipusatkan di Masjid Agung Al-Amin kecamatan Tobelo kabupaten Halmahera Utara, Rabu (18/04/2023).
Acara dihadiri Wakil Bupati Halmahera Utara, Muchlis Tapi Tapi, Kepala Kejaksaan Negeri Halmahera Utara, Muhammad Ahsan Thamrin, Kadis PUTR Halmahera Utara, M. Ikram Baba, Ketua MUI Halmahera Utara, Husen Horu, Kasatpol PP, Muhammad Kacoa, Kabag Hukum Setda Halmahera Utara, Hairudin Dodo, Kabag ULP, Aswin Lahiaro, Kabag Kesra Setda Halmahera Utara, Rahman Saha, Mewaliki Kepala Kankemenag Halmahera Utara, Rahmat Hamja, Camat Tobelo Utara, Husni Hakim, Imam Masjid Al-Amin, Ahmad Al-Musawwah dan para jamaah.
Dalam kegiatan Nuzul Qur’an yang diprakarsai oleh Pemda Halmahera Utara namun para pejabat dan ASN muslim kabupaten Halmahera Utara sangat minim hadiri pada kegiatan tersebut padahal Panitia telah menyebarkan undangan di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Peringatan Nuzul Qur’an mengangkat tema, ” Meneguhkan spirit Nuzul Qur’an dalam membangun kesadaran hidup yang bermatabat dan damai ” kegiatan Nuzul Qur’an sendiri menghadirkan ustadz M. Yahya Mardhatilah dari pondok Pesantren Al-Khairat Tobelo.
Wabup Halmahera Utara, Muchlis Tapi Tapi dalam arahannya sempat menyinggung terkait dengan ketidakhadiran para pejabat dan ASN muslim dalam kegiatan keagamaan,” Ada satu keanehan di akhir Ramdhan ini, kesibukan logistik dan kesibukan beribadah, kita tidak tahu apa kesibukan logistik, padahal akhir Ramdhan kwalitas ibadah kita seharusnya semakin tinggi,” ujar wakil bupati.
Sementara itu, Ustadz M. Yahya Mardhatilah dalam tausiyahnya mengatakan beberapa hikmah dapat kita ambil dari peristiwa Nuzulul Qur an, di antaranya, Cinta sesama muslim, hindari perdebatan serta dewasa menyikapi perbedaan.
Selain itu, ia menambahkan mencetak generasi Al-quran dengan memasukan anak-anak ke sekolah berbasis agama.
Menunaikan kewajiban dakwah dengan power yang dimiliki oleh masing-masing individu menjadikan doa sebagai kebutuhan hidup (man).

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *