Selesaikan Status Tanah Museum Perang Dunia II dan Trikora, BPN Ternate Turun ke Morotai

  • Whatsapp
Sekda Pulau Morotai, M Kharie,

PULAU MOROTAI,HR—-Kepala Badan Pertanahan Nasional atau BPN Ternate, Maluku Utara Muslim Faizi bersama ronbongan siang tadi tiba di Pulau Morotai melalui jalur lintas Halmahera.

Kedatangan rombongan BPN Ternate ke Morotai hari ini, dalam rangka kunjungan kerja terkait dengan masalah tanah di Pulau Morotai. Hal tersebut disampaikan Kabag Protokoler Setda Pulau Morotai, Abdul Karim, saat dikonfirmasi, Rabu 3 Maret 2021.

Bacaan Lainnya

Menurut Kabag Protokoler, sesuai rundown rombongan Kepala Wilayah BPN tiba di Morotai siang tadi, dari Tobelo menggunakan Speed Boat dan sandar di Pelabuhan Taman Kota Daruba.

Dikatakan, setelah makan siang dikediaman bupati, rombongan BPN akan melakukan rapat terbatas dengan Pemkab Pulau Morotai terkait masalah lahan Museum Perang Dunia II dan Museum Trikora di Desa Wawama.

Kemudian sorenya rombongan BPN menuju Moro Madoto di Desa Buho Buho, Morotai Timur. Esoknya menuju Pangkalan TNI AU Lanud Leo Watimena menggelar rapat koordinasi soal Lahan Museum Perang Dunia II dan Museum Trikora.

“Sebelum balik ke Ternate, rombongan BPN juga dijadwalkan mengunjungi D’aloha Resort milik PT Jababeka di Desa Juanga,” ujar Abdul Karim.

Sementara Sekda Pulau Morotai, M Kharie, saat dikonfirmasi terkait status lahan Museum Perang Dunia II dan Museum Trikora di Desa Wawama yang dikomplain pihak Lanud Leo Watimena Morotai?

Sekda menjelaskan, Museum Perang Dunia II dan Museum Trikora itu dibangun oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI). Kemudian Kemendikbud RI menyerahkan bangunan museum tersebut untuk Pemda Morotai kelola, disertai sertifikat tanahnya.

Namun belakangan ini, lontar Sekda, status tanah tersebut di komplain oleh TNI Lanud Leo Watimena Morotai. Sehingga Pemda pun tidak bisa mengembangkan alias mengelola.

Karena menurut Sekda, dalam sertifikat itu ada kesalahan alamat yang dibuat BPN. Dimana kedua museum itu berada di Desa Wawama, hanya sertifikatnya tertulis Desa Juanga, itu sumber masalahnya.

“Hari ini Pemda Morotai gelar rapat dengan BPN bahas soal hal itu. Baru besok juga ada rapat koordinasi antara BPN dengan Lanud Leo Watimena Morotai untuk menyelesaikan masalah itu. Selain itu, BPN ke lokasi wisata Moro Madoto dalam rangka sertifikasi tanah,” pungkas Sekda Pulau Morotai M Kharie.(red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *