TERNATE, HR – Pemerintah Kota Ternate berkomitmen merelokasi warga korban banjir bandang ke lahan yang telah disediakan di Kelurahan Jambula.
“Yang kita fokuskan juga relokasi, makanya relokasi itu secara kebijakan kita sudah berkomitmen tetap direlokasi ke tempat yang disediakan oleh Pemda,” kata Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, Senin (2/9/2024).
Menurutnya, warga yang terdampak ini harus dilakukan sosialisasi, karena respon warga waktu kunjungan mereka mau direlokasi.
“Dalam kondisi seperti ini mau tidak mau pemerintah harus relokasi,” tegasnya.
Untuk penganggaran sendiri kata dia, ada dua skema, yakni anggaran dari BNPB dan Kementerian PUPR.
“Data untuk warga terdampak masih berproses, pastinya data awal ya korban utama. Kemudian relokasi dilihat dari luasan wilayah yang nanti direlokasi,” ucapnya.
Selain itu, data dari Disperkim katanya, skemanya sebanyak 50 unit rumah di tempat baru, kemudian korban mendapatkan hak menunggu perbulan dari BNPB.
“Sekolah itu kemungkinan direlokasi, jadi nanti ketika kemarin kepala BMKG pusat datang dibicarakan skema – skema penanganan. Apakah fasilitas umum, sosial juga ditangani oleh BNPB?. Namun untuk perumahan secara utuh ditangani Kementerian PUPR.
“Kan ada beberapa rekomendasi yang disampaikan oleh Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) termasuk sistem peringatan dini di hulu. Makanya semua dokumen yang diminta sudah dikirim ke Kementerian PUPR,” ujarnya.
Tauhid berharap warga semestinya sudah tidak bisa balik kesana.
“Siapa yang jamin keselamatan mereka, tapi memang BWS sudah arahkan begitu, kalau warga mau balik tinggal disitu dibuat pernyataan. Kalau pun nekat sangat berbahaya,” cetusnya.
Tambahnya, jika warga yang memiliki lahan mandiri, bisa dibangun. Namun dicari lokasi yang lebih aman.(nty)