WEDA,HR—Kehadiran Perusahan Daerah (Perusda) Fagogoru Maju Bersama (FMB) Halmahera Tengah (Halteng), dianggap mati suri. Pasalnya, hingga kini belum memberikan kontribusi besar ke daerah sebagai Pendapatan Hasil Daerah (PAD).
Direktur Utama Perusda Fagogoru Maju Bersama, Majid Husen mengatakan, saat ini masih dalam tahap pembenahan administrasi dalam rangka persiapan kerjasama dengan perusahan. Meski begitu, Majid mengaku, Perusda FMB menargetkan PAD Rp25 miliar di tahun ini.
“Baru mulai, saat ini dalam rangka pembenahan administrasi kerjasama, kita sudah bangun komunikasi dengan perusahaan, tinggal menunggu waktu saja,”kata Majid Husen.
Dikatakan, saat ini belum dapat memprediksi berapa pendapatan, yang menjadi target perusda ke perusahan. Sebab, masih akan melihat model kerjasamanya. “Kita lihat kerjasama di bidang apa, baru kita prediksi pendapatan. Jangan sampai rugi,”ungkap mantan Sekprov Malut ini.
Namun demikian, dia meyakini tahun ini Perusda FMB akan memberikan kontribusi besar ke daerah. “2022 ini akan ada pendapatan, apalagi IWIP adalah perusahan besar, ada potensi besar yang harus kita garap, dan ini sudah menjadi target kita,”jelasnya.
Dijelaskan, salah satu potensi besar yang menjadi target untuk menghasilkan PAD, adalah perumahan Pemda di Lelilef, Kecamatan Weda Tengah. “Perumahan Pemda di Lelilef sudah harus beroperasi. Kami sudah turun cek tingkat kerusakan, dan segera diperbaiki. Ada banyak kamar sekitar 150 kamar, ini akan dikontrakan ke karyawan,”ungkapnya.
Selain itu, ada 3 juta metrik TOn yang akan di kelola Perusda FMB di tahun ini. Kerjasama dengan pihak ketiga yang punya kemampuan finansial. “Tahun ini sudah harus jalan, tidak bisa tunda. Memang kita sudah cari pihak ketiga, ternyata ada yang bersedia ada yang undur,”terangnya. (rid)