Ramai Demo di Kawasi, KATAM Malut Kunjungi Harita Nickel

  • Whatsapp

TERNATE,HR – Aksi demonstrasi warga yang terjadi di Desa Kawasi menarik perhatian Koordinator Konsorsium Advokasi Tambang (KATAM) Provinsi Maluku Utara (Malut), Muhlis Ibrahim. Dirinya turun langsung melakukan kunjungan ke wilayah operasional PT Trimegah Bangun Persada Tbk (Harita Nickel), Sabtu-Senin, 19-21 April 2025.

Muhlis mengakui menemui perubahan signifikan, terutama dalam hal infrastruktur yang terjadi di kawasan lingkar tambang.

“Saya lihat banyak perubahan dibandingkan dengan kunjungan terakhir tahun 2022 lalu. Terutama itu yang paling menonjol, pelabuhan, infrastruktur pembangunan, bukaan lahan. Di satu sisi, langkah ini secara signifikan mempersempit kesenjangan infrastruktur antar desa dan memangkas rantai ekonomi yang panjang,” ujar praktisi tambang ini melalui rilis, Kamis (24/4/2025).

Muhlis memaparkan, kunjungan kerja kali ini juga untuk melihat sisi lain yang kerap melekat dengan pertambangan, yaitu persoalan lingkungan dan sosial. Pandangannya tertuju pada area Loji Central Nursery dan upaya reklamasi yang dilakukan Harita Nickel.

Hingga tahun lalu, Harita Nickel diketahui telah melakukan reklamasi dan rehabilitasi seluas 603,5 hektar lahan bekas tambang, daerah aliran sungai, dan bakau. Sementara area nursery perusahaan ini luasnya hampir 3 hektar dengan beragam jenis tanaman lokal dan multifungsi yang dapat menjadi sumber makanan fauna di Obi. Ia optimis bahwa fasilitas dan profesionalisme pekerja di area tersebut bisa memaksimalkan hasil kegiatan pasca tambang.

Pemuda asal Kelurahan Mareku, Kota Tidore Kepulauan ini juga melihat manajemen pola pengaliran air tambang dan pembangunan sediment pond yang luas sebagai langkah positif dalam meminimalisir dampak lingkungan.

“Setelah saya melihat secara langsung bagaimana manajemen pola pengaliran air tambang di Harita, saya melihat itu sudah cukup baik. Banyak sekali sediment pond yang dibuat, dan itu sudah bisa meminimalisir air yang masuk dalam lokasi tambang. Saya rasa, itu sudah cukup bagus,” cetusnya.

Menanggapi isu pembuangan tailing ke laut yang kerap menjadi opini publik, Muhlis menegaskan pentingnya keterbukaan informasi dari pihak Harita Nickel. Ia mengajak publik untuk memverifikasi informasi secara langsung dan melihat fakta di lapangan.

“Bagi saya, penting kiranya Perusahaan lebih terbuka menyangkut pola pengelolaan lingkungan, karena ini isu yang sangat seksi. Isu yang paling dominan dalam setiap kegiatan pertambangan adalah isu lingkungan. Maka tinggal bagaimana lebih membuka diri untuk menjelaskan ke publik,” kata dosen pertambangan ini mengingatkan perusahaan.

Dalam aspek sosial, Alumni Teknik Pertambangan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) ini memberikan dukungan penuh terhadap program relokasi penduduk ke permukiman baru Desa Kawasi yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan. Ia menilai kebijakan ini sebagai langkah baik untuk memastikan kelayakan hunian dan menghindari potensi konflik di tengah aktivitas pertambangan.

“Kita semua harus melihat hal ini dengan jernih. Niat dan upaya baik Pemkab dan Harita Nickel melalui pembangunan permukiman baru adalah langkah yang baik, demi kelangsungan hidup generasi penerus Desa Kawasi. Mengapa masih ada yang tidak mau punya anak yang sehat dan rumah yang lebih bagus untuk dihuni?,” ujar Muhlis.

Muhlis menekankan pentingnya kolaborasi antara perusahaan, masyarakat, pemerintah, dan lembaga independen untuk mendorong pembangunan masyarakat di wilayah lingkar tambang. Ia juga memberikan rekomendasi agar Harita Nickel terus memupuk rasa kemanusiaan, meningkatkan dukungan terhadap pembangunan daerah, dan terbuka terhadap kritik serta masukan dari berbagai pihak.

Ia juga berpesan kepada LSM dan pihak lain untuk terus konsisten menyuarakan persoalan tambang dan lingkungan, namun tidak memprovokasi masyarakat.

“Penting untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melihat Harita Nickel secara fair dan tidak dibuat keruh dengan provokasi,” pungkasnya.(red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *