Satu-satunya Perusahaan Tambang Yang Pro Rakyat di Malut Hanya PT. NHM

  • Whatsapp

Oleh : Syamsul Rizal, Ketua Harian DPP KNPI

Munculnya peryataan saya ini selain mengklarifikasi perseteruan Dirut PT. NHM dengan Oknum yang mengatasnamakan Institusi KNPI Provinsi Malut, menurut saya adalah tidak benar. Secara Institusi KNPI Provinsi Malut tidak pernah menyerang Corporasi apapun yang berinvestasi di Maluku Utara sampai saat ini.
Kita tahu bahwa KNPI di Maluku Utara memang ada dualisme dan Oknum yang mengatasnamakan DPD KNPI Maluku Utara bukan pengurus DPD KNPI Provinsi Maluku Utara secara konstitusional.
Secara historis KNPI yang Konstitusional diakui oleh mantan-mantan Ketua Umum DPP KNPI sampai saat ini adalah DPP KNPI yang Ketua Umumnya Bung Haris Pertama sesuai hasil Kongres Bogor dengan DPD Provinsi Maluku Utara saat ini masih dalam status Pelaksana Tugas dengan susunan pengurus yang lengkap dan tidak ada nama MIRZAN SALIM seperti yang diberitakan oleh https://halmaherapost.com/2021/03/16/presdir-pt-nhm-diduga-mengancam-knpi-maluku-utara-melalui-rekaman-suara/.
Secara faktual saya juga menyampaikan bahwa KNPI secara kelembagaan dari zaman ke zaman tidak pernah menolak investasi ke NKRI dan atau Provinsi manapun selama Corporasi bertanggung jawab atas kewajibannya terhadap daerah dan negara terutama kepedulian Corporasi dalam keikutsertaannya membangun perekonomian, kesejahteraan kehidupan sosial masyarakat disekitar wilayah operasi nya.
Terlepas dari kapasitas saya sebagai Ketua Harian DPP KNPI, sebagai putra daerah, saya tahu persis bahwa PT. NHM yang dulu biasa kita sebut (Gosowong), selama kurang lebih hampir 20 tahun dipegang oleh Perusahaan tambang asal Australia Newcrest tidak membawa dampak baik bagi masyarakat Maluku Utara terutama masyarakat di sekitar Tambang, kemana PAD-nya juga kita tidak tahu pertanggung jawabannya selama ini, bahkan community development yang merupakan tanggung jawab Corporasi NHM saat itu juga bermasalah sampai ke ranah hukum dan tidak jelas rimbanya sampai sekarang, sehubungan juga saat itu Maluku Utara tengah mengalami konflik Horizontal sejak 1999-2004.
Dalam konteks peran pemuda sebagai sosial kontrol, saya setuju kita kritis dalam menyampaikan narasi apapun itu tetapi juga harus dikuatkan dengan alasan-alasan yang konstruktif dan realistis. Sebelum kita menyampaikan berbagai kritikan, sepatutnya kita harus tahu objek dan subjek yang akan kritik lalu di konstruksikan dalam narasi yang memiliki nilai dengan mengedepankan prinsip – prinsip berdialektika.
Beberapa hari yang lalu saya sempat menulis di medsos saya bahkan dimasukan dalam media surat kabar Posko Malut yang berjudul ”Maluku Utara dan Imperialisme Modern”. Dalam tulisan itu saya menyingung bahwa ”Saya mengajak kepada rakyat Maluku Utara untuk berhati-hati dengan masuknya para pemodal yang saat ini ingin meraup kekayaan alam Maluku utara seperti di bidang pertambangan Emas, Nikel, Pasir besi, Biji besi dan Bauksit. Banyak cara para kaum kapitalisme ini menina bobokan rakyat dengan pola mendekati rakyat melalui bantuan – bantuan berupa uang, pembangunan rumah ibadah, pembangunan infrastruktur pedesaan yang semua itu adalah alat mereka membungkam rakyat agar tujuan utama meraup potensi alam Maluku Utara berhasil dengan sempurna dan sistematis. Sejarah selalu terulang walau dengan masa yang berbeda” Pandangan saya di atas itu realistis terjadi secara Global dengan tetap memberikan isyarat kepada kita semua rakyat Maluku Utara untuk mengontrol jalannya Investasi Corporasi di Maluku Utara bukan memusuhi apalagi tidak menghargai kebaikan – kebaikan yang sudah corporasi lakukan untuk rakyat Maluku Utara.
PT. NHM memang punya sejarah masa lalu yang kurang baik sejak awal mereka berinvestasi di Maluku Utara tetapi itu dimasa kepemimpinan Newcrest asal Australia saat itu. Berbeda dengan PT. NHM saat ini yang dikelola langsung oleh Pengusaha Pribumi kita dengan Presdir-nya Haji Robert Nitiyudo Wachyo dan salah satu Komisarisnya adalah Dr.Ing. Ilham Akbar Habibie, Dipl.Ing., M.B.A. Putra dari salah satu tokoh bangsa Indonesia Prof. B.J. Habibie yang pasti kita tidak ragukan lagi nasionalisme dan keberpihakannya kepada rakyat Indonesia (Rakyat Maluku Utara), karena kita tahu bahwa Maluku Utara yang dulu nya berstatus kabupaten kemudian menjadi Provinsi itu berkat jasa besar Presiden B.J. Habibie yang saat itu menyetujui serta menandatangani UU RI Nomor. 46 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
Terlepas dari masalah apapun itu, saya mengajak kita semua Pemuda Maluku Utara untuk bersikap bijaksana dan memberikan support serta dukungan penuh kepada Kepemimpinan PT. NHM yang baru karena sesuai fakta yang saya dapatkan dari berbagai sumber di lapangan bahwa hanya PT. NHM satu-satunya Perusahaan pertambangan di Maluku Utara yang selalu konsen membantu kepentingan Rakyat baik dari sisi pembangunan infrastruktur sosial, Pendidikan, pemberdayaan ekonomi sampai pada bantuan bencana alam.
Secara pribadi saya tidak bisa pungkiri juga bahwa saya kenal dengan Haji Robert Nitiyudo Wachyo (Dirut PT. NHM) kurang lebih 16 tahun. Haji Robert  yang saya kenal, beliau adalah sosok pribadi yang bersahaja, sederhana, santun dan cerdas. Sisi lain Haji Robert juga adalah pribadi yang memiliki jiwa sosial yang tinggi, dermawan, agamais nasionalis dan tidak pernah mengukur manusia dari sisi materi walaupun beliau memiliki banyak materi. Dalam keluarga, Haji Robert adalah sosok ayah yang selalu memberikan Pendidikan dan pembinaan serta tempaan terhadap anak – anaknya untuk disiplin dan mandiri. Bahkan satu hal yang saya kagumi dari Haji Robert  adalah beliau selalu menghargai waktu.
Satu ketika 11 tahun yang lalu saya janjian bertemu beliau dan saya terlambat, nasihat yang saat ini menjadi pelajaran besar saya dari beliau adalah ketika itu Haji Robert  mengingatkan saya pada salah satu surat dalam Al-Qur’an ” Wal Ashri Innal Insana lafi Husri Illalladzii na aa manuu wa amilus shalihaati watawa saubil haqqi wa tawaa saubis sabr”.  Jadi gini adindaku Syamsul, kalau Allah saja bersumpah demi waktu, bagaimana dengan kita manusia yang sejatinya bukan siapa siapa dan pada posisi mahluk. Ujar Haji Robert kepada saya saat itu dan saya menerima pandangan beliau kemudian menjabat tangan beliau sebagai bentuk penghormatan saya kepada beliau yang telah memberikan pelajaran berharga dalam hidup. “PT. NHM adalah asset pembangunan Ekonomi kita untuk mewujudkan Rakyat Maluku Utara yang Sejahtera” (***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.