TOBELO, HR—– Tokoh muda Galela, Rifiyal Zasman Umar, menepis berbagai hujatan dan tuduhan dari lawan politik ke pasangan calon bupati dan wakil bupati Halmahera Utara (Halut) Frans Manery dan Muchlis Tapi Tapi saat memimpin Halut selama lima tahun.
Bahkan lawan-lawan politik melancarkan tuduhan bahwa selama lima tahun Frans dan Muchlis tidak berbuat untuk Halut, sehingga mereka menyebutkan gagal total membangun Halut.
Padahal kata Zasman, prioritas pembangunan yang dirancang Frans dan Muchlis selama lima tahun dari desa ke kota, sehingga tidak nampak pembangunan yang siginifikan di kota.
Zasman menyebutkan salah satu program pembangunan yang dirancang Frans dan Muchlis telah penuhi kemerdekaan masyarakat Galela Utara dan Loloda Utara Kabupaten Halut yang selama ini dianggap terisolir disebabkan tidak ada akselerasi jalan.
“Kebijakan yang diinisiasi oleh Frans dan Muchlis dengan membangun proyek jalan Galela Utara dan Loloda Utara merupakan bukti nyata, Frans dan Muchlis berhasil membuka pintu kemerdekaan orang Galela Utara dan Loloda Utara. Dimana sebelum di bangun jalan orang Galela Utara mulai dari Jere hingga Salimuli lebih memilih menggunakan transportasi laut,”kata Zasman Umar, Rabu (07/04/2021).
Menurutnya, masyarakat Loloda Utara dari desa Supu sampai Apulea, sudah puluhan tahun masyarakat dua kecamatan itu, bermimpi untuk bisa dibangun jalan menuju ibu kota Kabupaten.
“Mimpi masyarakat Loloda Utara puluhan tahun itu, baru terjawab di tahun 2017 masa kepemimpinan Frans dan Muchlis yang berani mengambil kebijakan penuh resiko, karena merubah status jalan Provinsi menjadi status jalan Kabupaten demi untuk membuka akses jalan bagi masyarakat Loloda Utara,”ujarnya.
Meski penuh resiko, tambahnya, Frans dan Muchlis akhirnya memenuhi keinginan memenuhi kemerdekaan masyarakat Galela Utara dan Loloda Utara, dengan membangun jalan hotmix, sumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Halut.
“Kepemimpinan Frans dan Muchlis selama lima tahun, telah membuktikan menjawab mimpi rakyat Loloda Utara dan Galela Utara dengan membuka akses jalan, melalui pembangunan proyek Multi Years,”cetusnya.
Zasman yang juga warga berdarah Desa Salimuli Kecamatan Galela Utara itu, menilai bahwa Sosok Frans dan Muhlis memiliki naluri kepemimpinan yang merakyat. Sebab mampu menerjemahkan kebutuhan rakyat dari mimpi menjadi nyata.
Meski diterpa isu dan opini dari lawan politik pada momentum Pilkada hingga babak baru tahapan PSU, dengan mengatakan Frans dan Muchlis gagal total dan banyak janji, tetapi isu dan opini dari lawan politik tidak mempengaruhi sebagian besar rakyat Halut khususnya Loloda Utara dan Loloda Kepulauan. Itu dibuktikan Rakyat Galela Utara dan Loloda Utara serta Loloda Kepulauan masih menaruh harapan kepada Frans dan Muchlis untuk kembali memimpin Halut periode kedua.
“Rakyat Loloda Utara terutama Desa Supu masih menaruh harapan pada Frans dan Muchlis untuk melanjutkan periode ke dua. Bahkan Frans dan Muchlis masih menjadi idola bagi masyarakat Loloda Utara terutama warga Supu ,”pungkasnya. (mn)