TOBELO , HR — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghadirkan kapal-kapal dengan kapasitas yang lebih besar untuk meningkatkan layanan penyeberangan dengan rute Tobelo-Daruba pulau Morotai.
Pergantian armada dilakukan seiring dengan pemindahan KMP Bobara ke Kota Ternate untuk memperkuat layanan penyeberangan di wilayah itu. Sementara itu, KMP Maming yang memiliki spesifikasi dan kapasitas lebih besar ditugaskan melanjutkan operasional di lintasan Tobelo–Daruba.
” Mulai Rabu, 3 Juli 2025, layanan penyeberangan laut rute Tobelo–Daruba (Pulau Morotai) resmi dioperasikan oleh KMP Maming. Kapal ini menggantikan KMP Bobara yang selama ini melayani lintasan tersebut.,” kata Dodi Asianto, Supervisor Lintas Tobelo ASDP Cabang Ternate, Kamis (03/07/2026).
Dodi Asianto, menjelaskan bahwa rotasi armada ini merupakan bagian dari upaya PT ASDP Indonesia Ferry dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan transportasi laut.
“KMP Maming akan mulai beroperasi pada 3 Juli menggantikan KMP Bobara yang telah ditarik ke Ternate. Tidak ada perubahan jadwal yang signifikan, layanan tetap berjalan seperti biasa,” jelasnya.
Dodi bilang, alasan utama pergantian kapal adalah karena keterbatasan daya angkut KMP Bobara yang menyebabkan banyak kendaraan, mulai dari roda dua hingga roda enam, tidak tertampung dan harus menunggu hingga beberapa hari di pelabuhan.
“Seringkali kendaraan tertinggal karena kapasitas KMP Bobara kurang banyak. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai mengusulkan pergantian kapal dengan kapasitas lebih besar. Usulan itu diproses ke pusat, dan KMP Maming ditetapkan sebagai pengganti,” ujarnya.
Dodi menambahkan, KMP Maming mampu mengangkut kendaraan lebih banyak dari KMP Bobara. Dengan demikian, diharapkan antrean panjang kendaraan di pelabuhan dapat teratasi.
Pergantian kapal ini disambut positif oleh para pengguna jasa penyeberangan, yang berharap agar pelayanan tetap lancar, aman, dan tepat waktu.
” Kami sangat bersyukur dan menyampaikan apresiasi karena ada pergantian kapal Fery yang lebih besar sehingga dapat mengangkut kendaraan dan penumpang yang setiap hari selalu menumpuk, ” ujar Aghus (*)